Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Profesor Prateek Raj dari Institut Manajemen India Bangalore (IIM-B) mengungkapkan kesenjangan pendapatan berbasis kasta yang signifikan di antara pemilik bisnis di India. Penelitian yang berjudul ‘Bukan siapa yang Anda kenal, tapi siapa Anda: menjelaskan kesenjangan pendapatan pemilik bisnis dari kasta yang terstigmatisasi di India’, ditulis bersama oleh Profesor Hari Bapuji dari Universitas Melbourne dan Profesor Thomas Rowlett dari Universitas dari Melbourne. Cambridge, dan dipublikasikan di jurnal PLOS One.
Studi ini menemukan bahwa pemilik usaha Dalit menghadapi kesenjangan pendapatan sekitar 16 persen dibandingkan dengan kelompok marjinal lainnya, bahkan setelah faktor-faktor seperti pendidikan, kepemilikan tanah, lingkungan perkotaan dan lingkungan sosial diperhitungkan. Temuan ini menantang anggapan bahwa identitas kasta adalah salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi terhadap kesenjangan pendapatan, dan menyoroti kelemahan unik terkait stigma yang dihadapi oleh kaum Dalit, yang juga dikenal sebagai kasta terjadwal.
“Pemilik bisnis Dalit menghadapi kerugian unik terkait stigma yang serupa dengan tantangan berbasis identitas lainnya seperti gender, ras, atau etnis,” kata Profesor Raj.
Salah satu temuan studi yang paling mencolok adalah kesenjangan pendapatan tidak hanya terus berlanjut namun juga melebar seiring dengan meningkatnya modal sosial, yang umumnya dikaitkan dengan kesuksesan bisnis yang lebih besar.
Meskipun modal sosial umumnya menguntungkan pemilik bisnis, penelitian ini menunjukkan bahwa kaum Dalit mendapat manfaat yang jauh lebih sedikit dari jaringan ini dibandingkan kelompok kurang beruntung lainnya, termasuk Other Backward Classes (OBCs), Scheduled Tribes (STs) dan agama minoritas seperti Muslim. Para penulis menghubungkan hal ini dengan stigma mendalam yang melekat pada identitas Dalit yang menghambat kemampuan mereka untuk sepenuhnya mempengaruhi jaringan sosial.
Studi ini menemukan bahwa pendidikan memberikan manfaat yang sama bagi kaum Dalit seperti halnya bagi kelompok marjinal lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang ditargetkan dalam pendidikan dapat membantu mengurangi kesenjangan pendapatan.
“Kita membutuhkan perekonomian yang lebih adil di mana kesuksesan tidak ditentukan oleh identitas lahir seseorang,” tegas Profesor Raj. Dia mengatakan ada kebutuhan untuk lebih memahami proses mendasar diskriminasi yang dihadapi oleh komunitas Dalit dan mengatasi intervensi yang ditargetkan.