Pemungutan suara dihentikan di Cambria County karena masalah mesin, kemudian diperpanjang.

Kabupaten Cambria dan Bedford di Pennsylvania mengalami masalah pemindaian pada mesin dan perangkat lunak pemungutan suara setelah proses pemungutan suara dibuka pada hari Selasa. Menurut laporan, para pemilih tidak dapat memindai surat suara mereka Kabupaten Cambria Hal ini disusul dengan perintah pengadilan yang memperpanjang waktu pemungutan suara hingga pukul 22.00, dua jam setelah batas waktu yang ditentukan pada pukul 20.00. Ketika negara Cumbria berada di zona merah, para pendukung Maga mulai berteriak-teriak di media sosial dan mendesak para pemilih untuk tetap mengantre dan tidak membiarkan adanya penipuan.
“Dewan Pemilihan Kabupaten Cambria pagi ini mengetahui bahwa kesalahan perangkat lunak dalam sistem pemungutan suara elektronik di wilayah tersebut menghalangi pemilih untuk memindai surat suara mereka,” kata Pengacara Kabupaten Cambria Ron Ripak dalam sebuah pernyataan.
“Hal ini tidak boleh menyurutkan semangat pemilih untuk memilih di TPSnya. Dewan mengajukan perintah pengadilan untuk memperpanjang masa pemungutan suara di Cambria County.
Departemen Luar Negeri Pennsylvania mengatakan pihaknya mengetahui masalah di Cambria County dan bekerja sama dengan pejabat setempat untuk memperbaikinya.
Liputan lengkap hasil pemilu presiden AS

“Para pemilih terus memberikan suaranya melalui surat suara sesuai dengan operasi normal, namun daerah akan mengatasi masalah ini dengan melakukan pemindaian di daerah,” kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Kami bekerja sama dengan daerah untuk menyelesaikan masalah teknis ini dan berkomitmen untuk memastikan pemilu yang bebas, adil, aman dan terjamin.”
Masalah serupa juga terjadi di Bedford County, dimana para pejabat mengatakan mereka bekerja cepat untuk memperbaiki mesin-mesin tersebut. Surat suara di wilayah tersebut tetap disimpan dalam kotak terkunci sampai dihitung, menurut dewan pemilihan setempat. Beberapa daerah lain di negara bagian tersebut telah menjadi tersangka, termasuk Blair, Somerset dan Clearfield, namun laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi, demikian laporan New York Post.