Hizbullah mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah meluncurkan roket ke pangkalan intelijen militer di pinggiran kota Israel Tel Aviv. Serangan itu terjadi di tengah eskalasi yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Hizbullah Israel. Pada hari Minggu, Hizbullah mengatakan mereka telah menjatuhkan drone Israel tanpa menyebutkan lokasinya.
Pejuang Hizbullah meluncurkan “roket berkualitas” di “pangkalan Glilot di Unit Intelijen Militer 8200 di pinggiran Tel Aviv,” kata kelompok itu pada hari Senin, seraya menambahkan bahwa serangan itu “untuk membela Lebanon,” “sebagai respons terhadap agresi Israel” dan didedikasikan untuk pemimpin mereka yang terbunuh. Hassan Nasrallah.
Itu tentara Israel mengatakan pasukannya menyerang cabang keuangan Hizbullah, menyerang lebih dari dua lusin sasaran termasuk bunker yang berisi uang tunai dan emas senilai puluhan juta dolar. Serangan yang terjadi sejak Minggu malam menandai perluasan kampanye Israel melawan kelompok yang didukung Iran setelah satu tahun pertukaran lintas batas yang meningkat pada akhir September menjadi perang besar-besaran.
“Angkatan Udara Israel melakukan serangkaian serangan tepat terhadap benteng keuangan Hizbullah ini,” kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari dalam sebuah pengarahan yang disiarkan televisi.
“Salah satu target utama kami tadi malam adalah brankas bawah tanah yang berisi uang tunai dan emas puluhan juta dolar. Uang itu digunakan untuk membiayai serangan Hizbullah terhadap Israel.” Pengumuman tersebut muncul ketika tentara mengatakan pihaknya terus menyerang sejumlah posisi Hizbullah di seluruh Lebanon, termasuk serangan terhadap sekitar 300 sasaran dalam 24 jam sebelumnya.
Seorang pejabat AS mengatakan pada hari Senin bahwa konflik antara Israel dan Hizbullah telah “meningkat di luar kendali,” dan menyerukan penegakan resolusi PBB yang mengakhiri perang besar terakhir kedua belah pihak, pada tahun 2006, namun resolusi tersebut tidak memperlambat kemajuan. putaran terakhir permusuhan mematikan di Lebanon. Pejabat tersebut, Amos Hochstein, penasihat khusus Presiden Joe Biden mengenai konflik Israel-Hizbullah, berbicara di Beirut, kunjungan pertamanya ke ibu kota Lebanon sejak militer Israel melancarkan serangan darat dan mengintensifkan serangan udara terhadap Hizbullah bulan lalu. Kampanye militer Israel melawan kelompok bersenjata yang didukung Iran telah memicu krisis kemanusiaan di Lebanon, menyebabkan sekitar seperlima penduduk Lebanon mengungsi, dan menewaskan lebih dari 2.400 warga Lebanon selama setahun terakhir, menurut Kementerian Kesehatan negara tersebut.
(Dengan masukan agensi)