Mantan Presiden AS Donald Trump membalas tuduhan dari dua pejabat militer paling senior yang bertugas di bawah kepemimpinannya, yang keduanya kini menggambarkan Trump sebagai ancaman signifikan bagi bangsa.
Dalam diskusi yang tajam, Trump diminta untuk menanggapi komentar dari pensiunan Jenderal Jim Mattis dan mantan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Tandai Milleykeduanya menjulukinya sebagai “the orang yang paling berbahaya pernah.”
Tanggapan Trump bersifat langsung. “Mereka bukan yang saya suka, mereka sudah bangun,” katanya, mengabaikan kedua jenderal tersebut. “Anda tahu, menurut saya mereka bukanlah jenderal yang hebat. Saya meminta nasihat dari mereka. Saya tidak setuju dengan nasihat itu.”
Mengutip penanganan Milley terhadap Penarikan AS dari AfghanistanTrump berkata, “Lihatlah nasihat yang diberikan Milley kepada Biden tentang Afghanistan. Keluarkan tentara terlebih dahulu, tidak, Anda harus memindahkan tentara terakhir. Saya tidak menghormati mereka sebagai tentara. Saya tidak pernah melakukannya. Saya memecat mereka keduanya.”

Jenderal Mark Milley, yang menjabat sebagai Ketua Gabungan Trump, menjadi semakin blak-blakan, baru-baru ini menyebut Trump sebagai “seorang fasis sejati” dan menyatakan bahwa tidak ada individu yang menimbulkan bahaya lebih besar bagi Amerika Serikat selain presiden ke-45 tersebut.
Mantan Menteri Pertahanan Jim Mattis, yang mengundurkan diri pada tahun 2018 setelah berselisih dengan Trump mengenai penarikan pasukan Amerika dari Suriah, tampaknya memiliki penilaian yang sama dengan Milley. Menurut jurnalis veteran Bob Woodward, Mattis dikabarkan setuju dengan peringatan suram Milley tentang Trump.
Kedua jenderal tersebut, yang pernah menjadi tokoh penting dalam pemerintahan Trump, telah bergabung dengan kelompok pengkritik yang semakin khawatir tentang kemungkinan pemerintahan Trump yang kedua.
Mattis sebelumnya menjauhkan diri dari Trump setelah pengunduran dirinya, menyebut mantan presiden itu memecah belah setelah protes George Floyd pada tahun 2020. Trump membalas dengan menyebut Mattis sebagai “jenderal yang paling dilebih-lebihkan di dunia” dan mempertanyakan kemampuan kepemimpinannya.
Sementara Trump meremehkan kekhawatiran yang dikemukakannya mantan jenderalperingatan mereka memberikan gambaran yang jelas tentang ketegangan yang melanda pemerintahannya.