Detail mengejutkan telah terungkap tentang apa yang dilakukan Liam Payne di jam-jam terakhir hidupnya di Buenos Aires hotel sebelum dia jatuh dari lantai tiga hotelnya. Belum dapat dipastikan apakah penyanyi One Direction itu melakukan bunuh diri, tetapi beberapa hal terjadi beberapa jam sebelum kematiannya, demikian temuan para penyelidik.
Obat halusinogen
Penyelidik mengindikasikan bahwa Payne menggunakan Cristal, zat berbahaya, sebelum jatuh hingga meninggal. Berdasarkan klaim para detektif, laporan mengatakan Payne berada di bawah pengaruh berbagai zat pada saat jatuh. Panggilan 911 yang datang dari hotel juga mengatakan bahwa tamu tersebut dalam keadaan mabuk, obat-obatan dan alkohol.
Narkoba ditemukan di kamarnya dan mungkin ada tanda-tanda kerusakan.
Pesta dengan dua pelacur
Penyanyi berusia 31 tahun itu sempat berpesta dengan dua wanita di kamarnya. Dia dilaporkan bertemu para wanita itu melalui situs pendamping. kedua wanita tersebut berusia 25 tahun dan mereka mengatakan kepada pihak berwenang setempat bahwa mereka telah minum alkohol di dalam ruangan. Ada perdebatan tentang pembayaran. Mereka dilaporkan meninggalkan ruangan satu jam sebelum kematian Payne.
Argumen dengan wanita misterius
Liam Payne bertengkar dengan wanita misterius di lobi hotel. Belum diketahui apakah wanita misterius ini adalah salah satu dari dua pelacur tersebut. Argumennya adalah mengenai pembayaran dan wanita misterius itu berbicara dalam bahasa Spanyol dan manajer hotel menerjemahkan untuk Payne. Namun wanita tersebut terlihat sendirian dan setelah beberapa waktu terlihat di luar hotel.
Email yang mengecewakan dan merusak laptop
Liam terlihat menghancurkan laptopnya di lobi setelah menerima email yang membuatnya kesal.
911 panggilan dari hotel
Resepsionis hotel menelepon 911 melaporkan tentang tamu yaitu Liam yang bertindak tidak menentu. “Ayo cepat. Kami sedikit takut dia akan melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya,” kata resepsionis itu dan beberapa menit setelah panggilan itu, Payne terjatuh hingga tewas.
Polisi menemukan sebotol wiski, korek api, dan ponsel dari halaman tempat Payne terjatuh, menunjukkan bahwa dia mungkin sedang memegangnya pada saat kematiannya. Kamar hotelnya kacau balau. Ada obat-obatan yang dijual bebas, paket energi, obat kecemasan Clonazepam. Narkotika dan alkohol juga ditemukan.
Liam dan pacarnya Cassidy terbang ke Argentina untuk mendukung mantan rekan satu band Payne di One Direction, Niall Horan, yang mengadakan konser di sana pada tanggal 2 Oktober. Namun Cassidy meninggalkan Argentina lebih awal meskipun Liam memintanya untuk tinggal.
Beberapa jam terakhir kehidupan Liam Payne sebelum kejatuhannya yang fatal penuh dengan stres dan kekacauan