Pihak berwenang Iran dilaporkan telah menargetkan wisatawan Israel di Sri Lanka untuk menangkap warga negara Iran Farhad Shakeri, yang dituduh FBI merencanakan pembunuhan Presiden terpilih AS Donald Trump, menurut Departemen Kehakiman AS.
Tersangka, Shakeri, 51 tahun, yang diidentifikasi sebagai anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), sedang buron, diyakini berada di Teheran, Iran. Sebelumnya pada hari Jumat, dia didakwa atas tuduhan konspirasi untuk membunuh Trump.
“Dia juga ditugaskan untuk menargetkan wisatawan Israel di Sri Lanka,” kata Departemen Kehakiman. Agensi baru PTI melaporkan bahwa dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa IRGC memerintahkan Shakeri untuk melakukan insiden penembakan massal pada Oktober 2024 yang menargetkan turis Israel di Sri Lanka.
Baca juga: Siapa Farhad Shakeri, Dalang Rencana Iran Bunuh Trump?
Sebelumnya pada tanggal 23 Oktober, pejabat AS dan Israel mengeluarkan peringatan publik tentang potensi serangan yang menargetkan lokasi wisata di kawasan Teluk Arugam. Keesokan harinya, pihak berwenang Sri Lanka mengumumkan penangkapan tiga tersangka sehubungan dengan ancaman tersebut.
Menyusul peringatan perjalanan dari pemerintah AS dan Israel dan penahanan CC-2 oleh otoritas Sri Lanka pada tanggal 28 Oktober, Shaker mengungkapkan kepada FBI perintah sebelumnya agar CC-2 melakukan pengawasan terhadap konsulat Israel di Sri Lanka. keadilan.
Selama komunikasinya dengan FBI, Shaker mengungkapkan hubungan penjaranya dengan CC-2. Dia mengaku berbagi informasi intelijen dengan IRGC Officer-I, yang memintanya untuk mengidentifikasi target tambahan.
Baca Juga: Iran Bantah Terlibat dalam Plot Pembunuhan Trump
Belakangan, Shaker mengarahkan CC-2 untuk memeriksa Teluk Arugam, tujuan wisata yang populer di kalangan pengunjung Israel.
Menurut jaksa federal, IRGC memerintahkan Petugas-I Shaker untuk mengoordinasikan penembakan massal di lokasi di Teluk Arugam, dengan CC-2 bertanggung jawab menyediakan AK-47 dan senjata tambahan untuk serangan yang direncanakan.