Sebuah serangan udara Israel pada hari Rabu membunuh walikota Nabatiyeh, Ahmad Kahildi dalam Lebanon Selatanselama serangan terhadap gedung kotamadya kota tersebut, pihak berwenang setempat telah mengkonfirmasi hal tersebut. Lima orang lainnya juga tewas dalam serangan itu Nabatiyeh Gubernur Howaida Turk menyebutnya sebagai “pembantaian”. Serangan itu terjadi di tengah berlangsungnya militer Israel operasi di Lebanon selatan, menargetkan wilayah yang dikuasai Hizbullah dan sekutunya Amal.
“Serangan Israel terhadap dua bangunan, kotamadya Nabatiyeh dan gabungan kota-kota, menewaskan lima orang dalam hitungan awal,” kata kementerian kesehatan Lebanon, seraya menambahkan bahwa tim penyelamat sedang mencari korban yang selamat di bawah reruntuhan.
Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang puluhan sasaran Hizbullah di wilayah Nabatieh dan menghancurkan apa yang mereka gambarkan sebagai “infrastruktur bawah tanah”, seperti dilansir kantor berita AFP.
Serangan itu terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata di Lebanon, dan bersikeras bahwa pasukan Hizbullah harus diusir dari perbatasan utara Israel. Operasi ini merupakan bagian dari serangan Israel yang lebih luas dan semakin intensif dalam beberapa pekan terakhir, dimana Israel juga melakukan serangan udara di Beirut dan Lebanon timur. Meskipun ada kritik dari AS mengenai pemboman Beirut, Netanyahu mengatakan bahwa gencatan senjata tidak akan terjadi tanpa mengamankan zona penyangga yang bebas dari pejuang Hizbullah.