Robert Roberson (Kredit Gambar: AP)

Robert Roberson57, dari Texas dijadwalkan akan dieksekusi dalam kasus yang melibatkan Sindrom Bayi Terguncangmenjadikannya orang pertama dalam sejarah AS yang dieksekusi karena hukuman pembunuhan yang terkait dengan diagnosis tersebut.
Dihukum pada tahun 2003, Roberson dijadwalkan menerima suntikan mematikan pada hari Kamis atas kematian putrinya yang berusia 2 tahun, Nikki Curtis.
Menurut CBS News, Roberson tetap menyatakan dirinya tidak bersalah, dan pengacaranya, bersama dengan anggota parlemen Texas dan pakar medis, berpendapat bahwa hukumannya didasarkan pada bukti ilmiah yang salah. Mereka mengklaim bahwa kematiannya disebabkan oleh pneumonia yang tidak terdiagnosis dan autisme yang tidak terdiagnosis menyebabkannya pihak berwenang untuk salah menafsirkan perilakunya sebagai rasa bersalah.
Meskipun ada bukti baru yang menunjukkan bahwa pengobatan dan penyakit yang tidak diobati menyebabkan kematian anak tersebut, pengadilan telah berulang kali menolak permohonan bandingnya.
Apa itu Sindrom Bayi Terguncang?
Sindrom bayi terguncang, yang sekarang dikenal sebagai trauma kepala yang kejam (AHT), adalah cedera otak serius yang terjadi ketika kepala anak diguncang atau terkena benturan dengan keras, sering kali oleh pengasuhnya. Dr Suzanne Haney, a pelecehan anak dokter anak, menjelaskan bahwa istilah ini diperbarui pada tahun 2009 untuk mencakup semua bentuk trauma kepala yang kejam. Setiap tahun, ada sekitar 1.300 kasus AHT yang dilaporkan di AS, menurut National Center on Shaken Baby Syndrome.
Perdebatan tentang Shaken Baby Syndrome
Kritikus berpendapat bahwa diagnosis telah digunakan terlalu luas, terutama ketika ada ‘triad’ gejala—pendarahan otak, pembengkakan otak, dan pendarahan mata—terdapat. Mereka mengklaim bahwa dokter mungkin mengabaikan penyebab lain, seperti terjatuh yang tidak disengaja atau penyakit alami, yang menyebabkannya keyakinan yang salah. Pendukung diagnosis tersebut, seperti Haney, mengatakan bahwa diagnosis tersebut masuk akal secara ilmiah dan penting untuk mengidentifikasi pelecehan anak.
Shaken Baby Syndrome di pengadilan
Di seluruh AS, beberapa pengadilan telah membatalkan hukuman terhadap sindrom bayi terguncang, dengan alasan penelitian medis baru. Namun, sebagian besar keyakinan tersebut masih utuh. Menurut Pusat Nasional Shaken Baby Syndrome, 97% dari hukuman terkait antara tahun 2008 dan 2018 telah ditegakkan. Namun, kasus Roberson menyoroti kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai diagnosis dalam ilmu forensik.