“Sangat waras di siang hari, tapi di malam hari dia berubah menjadi makhluk asing yang gila.” pengamat Yang diselidiki bukanlah manusia serigala, melainkan paranormal tidur.
Dipercaya di dunia kuno sebagai tanda kerasukan setan atau penyakit mental, parasomnia menyebabkan pasien melakukan hal-hal yang tidak akan pernah mereka lakukan saat terjaga. “Saya terbangun dalam keadaan memar dan berdarah, tapi hanya ingat sedikit atau tidak sama sekali tentang tindakan saya atau detail kengerian yang saya alami.”
Julia Chapman, teknisi di Guy’s and St. Thomas’ Sleep Institute, melihat semuanya. Pasien meninju udara “menjerit dan menjerit, melompat dari tempat tidur, melihat sekeliling dengan liar, merobek selimut dan rambut, mencakar kuku mereka,” mencari cara untuk melarikan diri dari setan yang tak terlihat.
Joe McQueen, 25, adalah kasus yang ekstrim. Dia memasuki kamar pamannya di tengah malam dan mulai mencekiknya, mengklaim dia tidak ingat apa pun setelah itu. McQueen, yang didakwa melakukan percobaan pembunuhan, mengatakan dalam pembelaannya bahwa dia berjalan sambil tidur. Laboratorium Chapman mendeteksi “tingkat kedutan, gerakan, dan gairah parsial yang tinggi”, yang mengarah ke diagnosis parasomnia ringan, yang membantu mengamankan pembebasan Chapman.
Dalam bentuk gangguan perilaku tidur REM yang paling parah, “subjek mungkin tampak didominasi oleh rasa takut yang parah.” Para korban melaporkan mengalami mimpi serupa yang menakutkan dan aneh, yaitu “entitas yang mengancam dan berbahaya menyerang kamar orang yang sedang tidur dan harus dilawan.” Perilaku lain yang berhubungan dengan tidur (makan, mencuci, berhubungan seks) hanya terjadi selama tidur non-REM. Semua gejala tersebut terdengar seperti tanda-tanda kekacauan psikologis yang mendalam atau aktivitas paranormal, namun para peneliti pada tahun 1970-an menemukan “penyebab fisiologis biasa”: aktivitas batang otak yang tidak wajar.
Meski begitu, gangguan tidur bukan sekadar masalah biokimia. Stres, kelelahan, dan trauma, serta berbagai bahan kimia otak, mungkin berperan. Para ilmuwan tidur “kagum pada kekuatan bayangan pikiran”. Banyak misteri tidur, seperti alasan kita tidur, masih belum dipahami. “Kita harus menangani fisik, emosional, dan mental,” jelas spesialis tidur Dr Irshad Ebrahim. “Kehidupan tidur kita mengandung segala sesuatu yang menjadikan kita siapa kita sebenarnya.”