Sayap militer Hamas mengatakan dua penjaga menembak mati seorang sandera laki-laki Israel dan melukai dua sandera perempuan di Gaza.

Militer Israel menanggapinya dengan mengatakan “kami tidak memiliki intelijen untuk mengkonfirmasi atau menyangkal klaim Hamas”.

Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaydah mengatakan dalam sebuah telegram bahwa penembakan itu terjadi dalam dua insiden terpisah dan bahwa “upaya sedang dilakukan” untuk menyelamatkan nyawa orang yang terluka.

Dia tidak mengidentifikasi para sandera atau memberikan rincian lebih lanjut tentang kapan atau di mana serangan itu terjadi, dan mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Dia menyalahkan insiden tersebut atas apa yang disebutnya sebagai “pembantaian” Israel terhadap warga Palestina.

Tentara Israel mengatakan: “Kami akan terus memeriksa dan memverifikasi kredibilitas pesan tersebut dan akan memperbarui informasi lebih lanjut yang kami terima.”

Ini adalah pertama kalinya Hamas mengatakan pengawalnya membunuh sandera dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza. Sebelumnya mereka mengklaim bahwa para sandera tewas dalam serangan udara Israel.

Di masa lalu, Israel menganggap pernyataan Hamas mengenai kematian sandera sebagai perang psikologis.

Menurut data Israel, 251 orang diculik dalam serangan yang dipimpin oleh Hamas pada 7 Oktober, termasuk 1.200 orang tewas di Israel selatan.

111 sandera yang diculik oleh Hamas berada di Gaza, termasuk 39 jenazah yang menurut tentara Israel telah tewas.

Dua warga Israel lainnya yang menyeberang ke wilayah Palestina merdeka, serta jenazah dua tentara Israel yang tewas dalam perang Gaza tahun 2014, juga ditahan.

Setidaknya 39.929 orang telah tewas di Gaza dalam konflik saat ini, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

Pengumuman Hamas muncul ketika perundingan untuk mengakhiri perang dan memulangkan sandera yang tersisa akan dilanjutkan pada Kamis di Kairo atau Doha.

Israel menyatakan akan mengirimkan delegasi untuk bertemu dengan mediator dari AS, Mesir, dan Qatar.

Hamas mengatakan pihaknya tidak berencana mengirim perunding dan meminta mediator menyampaikan rencana untuk melaksanakan apa yang disepakati setelah putaran perundingan sebelumnya.

Source link