Hamas mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom Minggu malam di Tel Aviv, yang menurut para pejabat Israel menewaskan tersangka penyerang dan melukai seorang warga sipil.

Sebuah pernyataan dari kelompok bersenjata mengatakan itu adalah “operasi syahid” yang dilakukan bekerja sama dengan Jihad Islam Palestina.

Israel telah memperingatkan bahwa serangan bunuh diri akan kembali “muncul” jika terus melanjutkan apa yang mereka sebut sebagai “pembantaian” warga Palestina.

Kepolisian Israel dan dinas keamanan dalam negeri Shin Bet mengatakan mereka dapat memastikan terlebih dahulu bahwa itu adalah serangan teroris yang melibatkan alat peledak berkekuatan tinggi.

Ledakan itu terjadi di Jalan Lehi di selatan Tel Aviv, satu jam setelah Menteri Luar Negeri AS mendarat di kota itu untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

Rekaman CCTV yang diambil beberapa saat sebelumnya terlihat Seorang pria paruh baya sedang berjalan melewati sebuah toko membawa tas ransel lengkap.

Layanan Magen David Adom Israel mengatakan paramedis menemukan seorang pria berusia 50-an tidak sadarkan diri dengan beberapa luka sistemik, yang menyatakan dia meninggal di tempat kejadian.

Seorang warga berusia 33 tahun dirawat oleh paramedis karena luka pecahan peluru di anggota badan dan dadanya sebelum dibawa ke rumah sakit setempat.

“Sungguh ajaib bom ini tidak meledak di sinagoga atau pusat perbelanjaan terdekat. Bisa saja mengakibatkan puluhan orang tewas,” kata komandan polisi distrik Ayalon, Haim Bublil, Senin, menurut surat kabar Jerusalem Post.

Identitas pelaku belum dapat dipastikan, namun polisi menduga pelaku adalah warga Palestina.

Dalam perkembangan terpisah pada hari Minggu, para pejabat Israel mengatakan seorang penjaga keamanan Israel dibunuh oleh seorang pria Palestina di kawasan industri dekat pemukiman Kedumim di utara Tepi Barat yang diduduki.

Gideon Perry, ayah tiga anak berusia 38 tahun, dipukuli oleh seorang pekerja dengan palu, mencuri senjatanya dan melarikan diri.

Komandan militer Israel setempat, Mayjen Avi Bluth, mengatakan itu adalah “serangan teroris yang sangat serius” dan tentara sedang mengejar penyerangnya.

Sejauh ini belum ada kelompok bersenjata Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang terjadi tiga hari setelah penghancuran mematikan oleh pemukim Israel di sebuah desa Palestina dekat Kedumim.

Seorang pria Palestina ditembak mati setelah pemukim membakar beberapa kendaraan dan rumah di Zit, kata Kementerian Kesehatan Palestina, dalam sebuah insiden yang menuai kecaman cepat dan tidak biasa dari para pemimpin Israel.

Kekerasan meningkat di Tepi Barat sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan perang di Gaza.



Source link