Pihak berwenang Jerman telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap seorang pria Ukraina yang dicurigai menjadi bagian dari tim yang meledakkan pipa gas Nord Stream di Laut Baltik, media lokal melaporkan.

Pria tersebut adalah seorang instruktur selam, yang diidentifikasi hanya dengan nama Volodymyr Z., dan terakhir diyakini tinggal di Polandia, dan diyakini bermalam di dasar laut untuk menanam bahan peledak di pipa yang mengalir dari Rusia. ke Jerman. Dia dikatakan telah menyelam 80 meter. September 2022.

Alat peledak tersebut diledakkan pada tanggal 26 September, tujuh bulan setelah Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina. Empat kebocoran gas besar telah ditemukan di kedua jaringan pipa Nord Stream dekat pulau Bornholm di Denmark, sehingga pipa tersebut tidak dapat digunakan.

Lembaga Penelitian Gempa Bumi telah mencatat dua ledakan bawah air pada pipa yang dibangun antara tahun 2010 dan 2012 untuk mengangkut gas Rusia ke Jerman. Mereka tidak beroperasi pada saat ledakan terjadi, tetapi gasnya terkandung.

Jerman pertama kali meminta Polandia untuk menangkap pria tersebut pada bulan Juni, menurut laporan di surat kabar Süddeutsche Zeit dan Die Zeit serta stasiun penyiaran ARD, namun pejabat keamanan yang dikutip dalam laporan tersebut mengatakan bahwa pria tersebut diyakini melakukan penyelaman.

Jaksa Agung Jerman, yang terus menyelidiki kasus ini setelah Denmark dan Swedia membatalkan penyelidikan mereka, menolak berkomentar.

Pihak berwenang Polandia mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa surat perintah penangkapannya telah diterima dari Eropa. “Volodymyr Z. pada akhirnya tidak ditahan saat dia meninggalkan wilayah Polandia dengan melintasi perbatasan Polandia-Ukraina pada awal Juli tahun ini,” kata Kantor Kejaksaan Negara melalui email ke kantor berita AFP.

Media juga mengidentifikasi pria dan wanita lainnya, yang juga merupakan instruktur selam asal Ukraina, yang dicurigai terlibat dalam serangan tersebut, namun tidak ada surat perintah penangkapan lebih lanjut yang dikeluarkan untuk mereka.

Investigasi awal difokuskan pada kapal pesiar layar bernama Andromeda, tempat ditemukannya jejak bahan peledak HMX (juga dikenal sebagai Octogen) pada Juli 2023. Perahu tersebut disewa di Jerman oleh seseorang yang menggunakan akun Google yang terdaftar di Ukraina. Para kru dilaporkan menggunakan dokumen identifikasi palsu, termasuk paspor Rumania dan Bulgaria, serta paspor seorang tentara Ukraina yang menyangkal keterlibatan dan yang identitasnya diyakini telah dicuri.

Kapal pesiar tersebut, kapal penjelajah Bavaria setinggi 50 kaki, berangkat dari pelabuhan Rostock, berhenti di Rügen di Jerman, Bornholm dan Kristianthau di Denmark, Sandhamn di Swedia dan Kołobrzeg di Polandia sebelum kembali ke Rostock.

Lewati promosi buletin sebelumnya

Volodymyr Z. diidentifikasi pada 8 September 2022, ketika sebuah Citroen putih dengan registrasi Ukraina tertangkap sedang ngebut di pulau Rügen dan gambar wajahnya terekam di kamera polisi.

Ada dugaan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengetahui serangan tersebut atau bahwa serangan tersebut disetujui oleh negara, meskipun ada bukti bahwa Volodymyr Z mungkin mendapat dukungan dari pejabat senior militer.

Baik Rusia maupun negara-negara Barat saling menuduh satu sama lain berada di balik penghancuran pipa tersebut, yang menjadi pengingat buruk bagi banyak warga Jerman akan ketergantungan mereka pada gas Rusia. Semua terdakwa sejauh ini membantah terlibat.

Source link