Israel telah meningkatkan serangan udara di Lebanon, menewaskan seorang walikota, merobohkan bangunan dan menyebabkan kerusakan luas di beberapa wilayah selatan.

Serangan terbaru ini terjadi ketika Israel berada di bawah tekanan internasional yang semakin meningkat setelah pasukannya menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang menyebabkan beberapa orang terluka.

Tentara Israel mengatakan pesawat tempurnya menyerang puluhan sasaran yang terkait dengan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon di kota Nabatieh di selatan pada hari Rabu.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 16 orang tewas dan 52 lainnya luka-luka dalam serangan di dua gedung kota, dan menambahkan bahwa tim penyelamat sedang mencari korban yang selamat.

Para pejabat Lebanon mengecam serangan tersebut, dan mengatakan bahwa serangan tersebut adalah bukti bahwa kampanye Israel melawan kelompok Hizbullah yang bersekutu dengan Iran kini beralih untuk menargetkan negara Lebanon.

Israel “dengan sengaja menargetkan pertemuan dewan kota untuk membahas layanan kota dan situasi bantuan” untuk membantu orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat kampanye Israel, kata Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati.

Dalam serangan terpisah pada Selasa malam, sedikitnya 15 orang tewas di kota Qana di selatan. Militer Israel mengatakan mereka menargetkan seorang komandan Hizbullah dalam serangan tersebut.

Penjabat pemimpin Hizbullah Naim Qassem menyatakan pada hari Selasa bahwa kelompok itu akan meningkatkan serangan terhadap Israel sebagai tanggapan atas serangan udara Israel pada hari Senin di sebuah gedung apartemen di Lebanon utara yang menewaskan sedikitnya 22 orang. Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran milik Hizbullah. PBB menyerukan penyelidikan independen.

Israel telah meningkatkan kampanyenya melawan Hizbullah dalam beberapa pekan terakhir, setelah setahun terjadi baku tembak lintas batas hampir setiap hari. Setidaknya 2.367 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.