Korea Utara untuk pertama kalinya meluncurkan fasilitas pengayaan uranium yang menghasilkan bahan untuk senjata nuklirnya.
Foto-foto tersebut menunjukkan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sedang mengamati kawasan tersebut, setelah sebelumnya berjanji untuk “secara drastis” meningkatkan persenjataan nuklir negaranya.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Jumat bahwa fasilitas uranium juga diminta untuk meningkatkan produksinya.
Uranium yang diperkaya sangat penting dalam pembuatan hulu ledak nuklir.
Foto tersebut menunjukkan Kim berjalan melewati deretan mesin sentrifugal dan berbicara dengan petugas militer. Publikasi mereka dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
“(Tuan Kim) berkeliling ruang kendali pangkalan pengayaan uranium untuk mempelajari seluruh operasi jalur produksi,” lapor KCNA, menambahkan bahwa dia “sangat bersemangat” untuk mengunjungi lokasi tersebut.
Pemerintah Korea Selatan mengatakan pihaknya mengecam keras rencana Korea Utara untuk meningkatkan produksi.
Tidak jelas kapan Kim melakukan kunjungan tersebut dan apakah lokasi tersebut berada di kompleks nuklir Yongbyon milik Korea Utara, yang memproduksi bahan fisil untuk senjata nuklir Pyongyang.
Seorang pakar mengatakan pengungkapan fasilitas tersebut bisa menjadi “pesan” untuk pemilihan presiden AS mendatang, yang dimaksudkan untuk menunjukkan kepada pemerintahan berikutnya bahwa “denuklirisasi Korea Utara tidak mungkin dilakukan.”
“Ini adalah pesan untuk menuntut negara-negara lain mengakui Korea Utara sebagai negara nuklir,” Hong Min, analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea, mengatakan kepada kantor berita AFP.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengecam Korea Utara karena mempromosikan fasilitas tersebut, dan mengatakan bahwa penyebaran senjata nuklir secara ilegal melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Setiap ancaman atau provokasi nuklir oleh Korea Utara akan mendapat respons yang tinggi dan kuat dari pemerintah dan militer kami berdasarkan perluasan pencegahan aliansi Korea Selatan-AS,” kata kementerian unifikasi.
Tidak diketahui berapa banyak senjata nuklir yang dimiliki Korea Utara, namun perkiraan terbaru menyebutkan jumlahnya 50, dengan bahan yang cukup untuk memproduksi 40 senjata lagi.
Pelaporan tambahan oleh Kelly Ng di Singapura