Seekor kadal besar di lintasan menghentikan latihan terakhir untuk Grand Prix Singapura pada hari Sabtu ketika petugas Formula 1 berusaha menangkap reptil ganas tersebut.
Para pembalap menyaksikan dengan geli saat biawak, pemandangan yang lazim di Singapura, tiba-tiba merespons pengejaran dengan kecepatan sangat tinggi setelah terlihat tidak stabil di sirkuit tak lama setelah dimulainya sesi siang hari.
Fernando Alonso dari Aston Martin, bersama rekan setimnya Lance Stroll, satu-satunya pembalap di trek saat itu, diwaspadai akan gaya berjalan kadal yang berbahaya di sektor terakhir. “Saya dengar jalanannya bersih, tapi tolong carilah kadal,” kata pembalap Spanyol itu melalui radio tim. “Tidak, itu di tengah lintasan,” jawab juara dunia ganda itu sambil menghindari lintasan dan kembali ke pitlane.
Komentator Sky TV David Croft menjuluki mobil itu ‘Rally’, mengisyaratkan tindakan yang disengaja dari pemilik tim Aston Martin Lawrence Stroll. Meski sempat terhenti, latihan kembali dilanjutkan.
Kadal selalu menjadi bahaya di balapan grand prix, dan pada tahun 2016, teknisi balap Red Bull Max Verstappen, Giampiero Lambiase, menamai spesimen yang sangat besar dengan nama ‘Godzilla’.
Ketika Godzilla kecil muncul saat latihan tahun lalu, Lambius menyatakan bahwa “Godzilla mungkin punya anak.” Menurut Dewan Taman Nasional Singapura, biawak biasanya pemalu jika tidak terpojok. Mereka juga bersifat diurnal, artinya mereka tidur di malam hari. Hal ini melegakan bagi penyelenggara balapan malam.