TIni adalah kisah tentang seorang pria lanjut usia dengan gangguan pendengaran yang tiba di rumah sakit karena demensia untuk menemuinya melewati hari-hari terakhirnya. Secara lahiriah, tidak banyak yang terjadi. Drama Ramesh Meiyappan yang luar biasa berfokus pada drama gejolak batin pria ini saat kenangan bertabrakan dengan kenyataan dan halusinasi menyerbu ruang kesehariannya.

Ini terungkap seperti sebuah thriller, dengan detektif eksistensial Harry (Meiyappan) mencoba menyatukan kisah hidupnya, dari kematian istrinya (Amy Kennedy) hingga kemunculannya berulang kali. membingungkan.

Meiyapan, seorang penulis dan aktor tuna rungu asal Singapura yang tinggal di Glasgow, menceritakan betapa menakutkannya menderita demensia. Apalagi jika Anda seorang tunarungu dan satu-satunya perawat (Elysia Daly) BSL tidak tersedia. Anda dapat melihat setiap inci ketakutan dan frustrasinya saat ia menghadirkan ketegangan teatrikal fisik yang indah dan halus dalam penampilannya.

Dipentaskan sebagai bagian dari pertunjukan Made in Scotland, arahan hebat Matthew Renton membawa Harry ke masa lalunya yang hilang, dan dampak dahsyat dari masa lalunya menghilang.

Bagian dari produksi ini berlangsung dengan cermin melintasi panggung (desain set oleh Becky Minto), mempertontonkan penglihatan yang terdistorsi atau tidak dapat diandalkan yang disebabkan oleh demensia, mencerminkan gambaran kita kembali ke diri kita sendiri.

Ini menjadi metafora betapa jauhnya Harry dari dirinya sendiri, seolah-olah dia sedang melihat kehidupannya melalui kaca, namun dunia paralel juga muncul di sisi lain. Halusinasi istri Harry bersifat romantis dan menyeramkan, dengan efek visual yang tidak menyenangkan seputar penampilan Harry muda (Rinku Barupaga), membuat pria yang lebih tua itu hancur oleh gambaran dirinya yang tidak dapat dikenali.

Kamar Harry jarang dilengkapi dengan meja, kursi berlengan, dan menara kerikil yang membangkitkan kenangan indah, dan dia mencengkeramnya seolah-olah itu adalah bagian padat dari masa lalunya. Skor piano dan soundscape elektrik yang menakutkan (disusun oleh David Paul Jones) menyampaikan perasaan sakitnya.

Tidak ada teks film pada tanda di panggung, cara cerdas untuk menempatkan penonton pada posisi Harry. Kita tidak dapat memahami bahasa ini dan hanya bisa menebak apa yang dikatakan atau ditonton dengan kebingungan. Ini bukan film mudah tentang cinta, kematian, dan komunikasi, tapi ini sangat mengharukan.

Source link