Polisi Afrika Selatan telah menangkap tiga orang sehubungan dengan pembantaian 18 kerabatnya pekan lalu di sebuah kota terpencil, kata polisi.
Menteri Kepolisian Senzo Mahunu mengkonfirmasi penangkapan tersebut pada upacara peringatan 18 korban pada hari Minggu di kota Lusikisiki di Eastern Cape, tempat pembunuhan tersebut terjadi.
Penangkapan terdakwa keempat akan segera diumumkan, katanya.
Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke dua rumah, menimbulkan gelombang kejut di seluruh Afrika Selatan, menewaskan lima belas perempuan dan tiga laki-laki. Beberapa orang tertembak di kepala.
Menurut surat kabar lokal, para korban berusia antara 14 hingga 64 tahun Tayangkan.
Mchunu mengatakan polisi masih “berusaha mengumpulkan” motif di balik pembunuhan tersebut.
Penyerangan terjadi saat keluarga tersebut sedang menghadiri upacara adat.
Ketiga terdakwa akan hadir di pengadilan pada hari Senin untuk menghadapi dakwaan mereka.
Pembantaian tersebut mengejutkan Afrika Selatan, sehingga memicu seruan untuk lebih banyak perlindungan polisi.
Menurut statistik terbaru dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.
Lebih dari 27.000 pembunuhan terjadi pada tahun 2022 – 45 per 100.000 orang dalam populasi hampir 60 juta jiwa. Sebagai perbandingan, angka kematian di AS adalah enam per 100.000.
Hal ini juga menimbulkan seruan untuk mengakhiri kekerasan berbasis gender. Afrika Selatan juga salah satunya Tingkat femisida yang tinggi.
Wakil Menteri Kepresidenan Mmapaseka Letsike menghadiri peringatan tersebut dan mengatakan masyarakat sipil, pemimpin adat, dan pemerintah harus “meningkatkan standar” untuk membantu mengakhiri kekerasan berbasis gender.