Militer AS mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata yang didukung Iran di Suriah, yang merupakan operasi kedua dalam dua hari.
Militer Amerika Serikat kembali melakukan serangan udara di Suriah yang menargetkan “sasaran yang bersekutu dengan Iran” menyusul serangan roket baru-baru ini terhadap pasukan AS di sebuah pangkalan di provinsi Hasakah di timur laut Suriah.
Komando Pusat AS (CENTCOM), yang bertanggung jawab atas pasukan AS yang dikerahkan di Timur Tengah, tidak merinci pada hari Rabu berapa banyak serangan udara yang dilakukan – atau siapa sasarannya – hanya mengatakan bahwa “penyimpanan senjata dan logistik kelompok tersebut berada di “markas besar” Iran. tercapai.
Para pejuang tak dikenal itu menembakkan roket ke Pangkalan Patroli AS di Shaddadi di timur laut Suriah, namun tidak menimbulkan kerusakan pada fasilitas tersebut atau melukai AS atau “pasukan mitranya,” kata CENTCOM.
Pada hari Selasa, CENTCOM juga mengatakan mereka telah melakukan serangan terhadap “kelompok yang didukung Iran” di Suriah, mengenai sembilan sasaran di dua lokasi terpisah di negara tersebut selama periode 24 jam sebelumnya.
“Komando Pusat AS, bersama dengan mitra regional kami, akan secara agresif mengejar segala ancaman terhadap pasukan, sekutu, mitra, dan keamanan AS di kawasan,” kata Komandan CENTCOM Michael Erik Kurilla dalam sebuah pernyataan setelah serangan terbaru tersebut.
– Komando Pusat AS (@CENTCOM) 13 November 2024
Diperkirakan 900 tentara AS bermarkas di Suriah timur – dan 2.500 di negara tetangga Irak – sebagai bagian dari operasi jangka panjang yang terus fokus pada pencegahan kebangkitan kelompok ISIL (ISIS), yang telah menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Suriah. . Irak pada tahun 2014 sebelum dikalahkan secara militer.
Serangan CENTCOM pada hari Senin menewaskan empat anggota kelompok bersenjata yang didukung Iran asal Suriah dan melukai 10 lainnya, beberapa di antaranya serius, di daerah Al Mayadeen di pedesaan Deir Az Zor di Suriah timur, menurut kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
CENTCOM tidak merinci lokasi serangan terpisahnya di Suriah.
Presiden AS saat itu, Donald Trump, memerintahkan penarikan seluruh pasukan AS dari Suriah pada tahun 2018, dengan mengklaim bahwa ISIS telah dikalahkan.
Namun militer AS kemudian mengatakan bahwa pasukan darurat akan tetap berada di negara tersebut, karena beberapa pihak melihatnya sebagai pencegah ISIS dan juga upaya untuk membatasi pengaruh Iran yang semakin besar di Suriah.