Seorang pilot Selandia Baru yang dibebaskan 19 bulan setelah disandera oleh kelompok separatis di Indonesia mengatakan keluarganya senang bisa pulang.
Philip Mehrtens diculik oleh pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada Februari 2023 dan dibebaskan setelah negosiasi panjang mengenai penahanan pihak berwenang Indonesia pada hari Sabtu.
Dia tampak kurus dan berjanggut lebat di depan kamera, tetapi dia sehat.
Seorang pria berusia 38 tahun diculik setelah mendaratkan pesawat komersial kecil di kawasan pegunungan terpencil di Nduga.
“Hari ini saya dibebaskan. Saya sangat senang karena saya bisa segera pulang dan bertemu keluarga saya,” kata Mehrtens kepada wartawan di Timika, berbicara dalam bahasa Indonesia.
“Terima kasih kepada semua orang yang membantu saya hari ini sehingga saya bisa keluar dengan selamat dalam keadaan sehat.”
Pembebasannya menyusul upaya diplomasi yang “sulit” oleh para pejabat di Wellington dan Jakarta.
Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon menyambut baik pembebasan tersebut dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters menambahkan: “Keluarganya akan sangat gembira”.
Juru bicara kepolisian Indonesia Bayu Suseno mengatakan Mehrtens dijemput di Yuguru, sebuah desa di distrik Maibarok, sebelum dibebaskan dan dibawa ke kota Timika.
Beberapa hari sebelum pembebasan, para pemberontak mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa mereka akan “membebaskan Mehrtens dengan aman dan sesuai dengan standar internasional untuk perlindungan hak asasi manusia”.
“Kami Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian, bermartabat dan saling menghormati dalam situasi ini,” kata juru bicara Sebby Sambom.
Pilot, ayah satu anak, terbang ke Jakarta untuk berkumpul kembali dengan keluarganya.
Dia diculik setelah pesawat penumpang kecil Susi Air Indonesia mendarat di Nduga pada Februari tahun lalu.
Dia berencana untuk kembali beberapa jam kemudian setelah menurunkan lima penumpang, namun tak lama setelah mendarat, pemberontak menargetkan pesawat bermesin tunggal tersebut dan menangkapnya.
Lima warga asli Papua lainnya dibebaskan.
Penculikan tersebut merupakan bagian dari konflik berkepanjangan yang seringkali disertai kekerasan brutal antara pemerintah Indonesia dan masyarakat adat di Papua Barat.
Pada bulan April, Setidaknya satu tentara Indonesia tewas Setelah disergap pemberontak saat mencari warga Selandia Baru yang diculik di wilayah Papua.
Bulan lalu seorang pilot Selandia Baru lainnya, Glenn Malcolm Canning yang berusia 50 tahun ditembak dan dibunuh Setelah kelompok pro-kemerdekaan bernama Organisasi Papua Merdeka (OPM) mendarat di wilayah tersebut bersama dua petugas kesehatan Indonesia dan dua anak, mereka semua selamat.
Pihak berwenang mengatakan kelompok yang bertanggung jawab atas kematian Canning termasuk Mehrten.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sebelumnya mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa mereka ingin menyandera Mehrtens sampai “negara seperti Selandia Baru dan Australia” mengambil tanggung jawab atas peran mereka dalam kekerasan di Papua.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Sabtu bahwa Jakarta mampu mengamankan keselamatan Mehrtens melalui negosiasi yang sedang berlangsung dan bukan dengan kekerasan.
Kepada wartawan, ia mengatakan, “Kami mengutamakan keselamatan pilot yang ditawan. Butuh proses yang panjang”.
Mengapa ada konflik di Papua Barat?
Wilayahnya terbagi menjadi dua provinsi, bekas jajahan Belanda, Papua dan Papua Barat. Berbeda dengan Papua Nugini yang merdeka dari Australia pada tahun 1975.
Pemberontak Papua yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia sebelumnya telah mengeluarkan ancaman dan menyerang pesawat yang mereka yakini membawa personel dan perbekalan ke Jakarta.
Wilayah yang kaya sumber daya ini telah terlibat dalam perang kemerdekaan sejak Indonesia mengambil alih kekuasaan melalui pemungutan suara kontroversial yang diawasi PBB pada tahun 1969.
Konflik antara penduduk asli Papua dan pihak berwenang Indonesia telah menjadi hal biasa sejak saat itu Pejuang pro-kemerdekaan telah sering melakukan serangan sejak tahun 2018.