Misi angkatan laut Uni Eropa mengatakan sebuah kapal tanker minyak yang diserang oleh gerakan Houthi Yaman telah dipindahkan ke tempat aman di Laut Merah tanpa ada tumpahan.
MV Sounion milik dan berbendera Yunani, membawa sekitar satu juta barel minyak mentah, ditinggalkan oleh awaknya pada 21 Agustus setelah terkena rudal. Pejuang Houthi kemudian meledakkan bahan peledak di pesawat tersebut, menyebabkan beberapa kebakaran.
Sebuah foto yang dirilis pada Senin malam menunjukkan tiga kapal milik apa yang digambarkan oleh misi UE sebagai “pemangku kepentingan swasta” melakukan operasi penyelamatan yang dilindungi oleh kapal perang.
Tujuan kapal Sounion tidak disebutkan, namun Arab Saudi menawarkan bantuan kepada tim penyelamat untuk menurunkan minyaknya.
“Penyelesaian tahap operasi penyelamatan ini merupakan hasil pendekatan komprehensif dan kolaborasi erat antara seluruh pemangku kepentingan yang berkomitmen untuk mencegah bencana lingkungan yang berdampak pada seluruh wilayah” Uni Eropa mengatakan dalam Operasi Aspides X.
Menurut AS, potensi tumpahan dari Sounion hampir empat kali lebih besar dibandingkan bencana Exxon Valdez tahun 1989, yang mencemari 2.100 km (1.300 mil) garis pantai dari Alaska.
Kelompok Houthi yang didukung Iran mengatakan pada akhir Agustus bahwa mereka setuju untuk menarik Sounion keluar dari Yaman setelah berkonsultasi dengan “beberapa pihak internasional”.
Mereka juga menekankan bahwa serangan terhadap kapal tanker tersebut menunjukkan “keseriusan mereka dalam menargetkan kapal mana pun yang melanggar sanksi Yaman”.
Kelompok Houthi telah berulang kali menargetkan pelayaran komersial di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November, menenggelamkan dua kapal, menangkap satu kapal lagi dan menewaskan sedikitnya empat awak kapal.
Mereka mengatakan mereka mendukung Palestina dalam perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Mereka mengklaim – sering kali salah – bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang menuju Israel, AS, atau Inggris.
Mereka tidak tergoyahkan oleh pengerahan kapal perang Barat untuk melindungi kapal dagang, atau oleh serangan udara AS dan Inggris di wilayah yang mereka kuasai di barat laut Yaman.
Israel mengebom Yaman sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan di Tel Aviv dan berjanji akan membuat Houthi membayar “harga yang mahal” atas serangan rudal hari Minggu.
Dalam perkembangan terpisah pada hari Senin, kelompok Houthi mengatakan mereka menembak jatuh drone MQ-9 Reaper buatan AS di provinsi Dhamar Yaman dan merilis video yang menurut mereka menunjukkan puing-puing hangus di tanah. Militer AS mengatakan pihaknya mengetahui klaim tersebut.