Setidaknya sembilan migran tenggelam setelah perahu mereka terbalik saat mencoba menyeberangi Sungai Drina, yang memisahkan Serbia dan Bosnia.

Setidaknya 18 migran, termasuk tiga anak-anak, telah mencapai sisi perbatasan Bosnia dengan selamat, kata para pejabat.

Namun tim kedua negara masih terus mencari banyak orang yang masih hilang. Sebagian sungai memiliki lebar hingga 200 meter.

Media lokal melaporkan bahwa pencarian sedang dilakukan untuk mencari penyelundup yang membawa para migran menyeberangi sungai.

Vlada Rancic, pemimpin tim penyelamat Pertahanan Sipil, mengatakan kepada wartawan bahwa tim penyelamat juga mencari ibu dan anak tersebut.

“Sayangnya, menurut kami tidak akan ada yang selamat,” tambahnya.

Polisi perbatasan Bosnia mengonfirmasi insiden itu terjadi dini hari, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pejabat Serbia membenarkan adanya insiden di dekat kota perbatasan Ljubovija, di mana polisi mengatakan sebagian besar migran berasal dari Maroko.

Serbia dan Bosnia adalah salah satu negara transit utama melalui Balkan Barat menuju Uni Eropa.

Pada bulan September 2023, menurut badan polisi perbatasan UE Frontex, rute tersebut melampaui rute Mediterania Tengah melalui Italia dalam hal jumlah penyeberangan perbatasan yang tidak teratur, dengan sebagian besar migran melewati Bulgaria.

Pemerintah Serbia mengatakan jutaan orang dari Asia dan Afrika telah memasuki negara itu sejak krisis pengungsi tahun 2015. Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), lebih dari satu juta migran memasuki Eropa pada tahun itu.

Menurut data pemerintah, sebagian besar dari mereka yang mencoba memasuki Serbia dalam beberapa bulan terakhir berasal dari Suriah, Afghanistan, Turki, Maroko, dan Pakistan.

Namun jumlah migran yang melewati Serbia telah menurun secara signifikan selama bertahun-tahun.

Polisi Serbia mencatat 10,389 entri ilegal pada paruh pertama tahun 2024, turun hampir 70% dibandingkan tahun sebelumnya.

Para pejabat Serbia mengaitkan penurunan ini dengan kerja sama yang ketat dengan polisi Austria dan Frontex.

Banyak migran menggunakan penyelundup untuk memasuki Serbia dari Bulgaria dan Makedonia Utara, dan mencoba memasuki negara anggota UE, Hongaria atau Kroasia.

Source link