Volodymyr Zelensky tiba di Downing Street untuk melakukan pembicaraan dengan Keir Starmer dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Nomor 10 adalah rumah bagi presiden Ukraina, yang telah meminta negara-negara Barat untuk memberikan lebih banyak bantuan militer dan lampu hijau untuk meluncurkan senjata jarak jauh ke Rusia.
Presiden Zelenskiy juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam 24 jam ke depan. kata kantornya.
Juru bicara Starmer mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa perdana menteri Inggris “menegaskan kembali dukungan kuat Inggris terhadap Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia yang berkelanjutan”.
Presiden Zelensky dijadwalkan untuk menyampaikan “rencana kemenangan” perang kepada para pemimpin Jerman minggu ini, tetapi KTT tersebut ditunda setelah Presiden AS Joe Biden menarik diri untuk menangani respons domestik terhadap Badai Milton.
Penyelenggara KTT telah berjanji untuk menjadwalkan ulang KTT tersebut, namun tidak jelas apakah KTT tersebut akan diadakan sebelum pemilihan presiden AS pada bulan November. Jika Donald Trumpa yang skeptis terhadap bantuan militer menang, pemerintah AS dapat menarik dukungan dari Kiev.
Zelenskiy mengunjungi Starmer di Downing Street beberapa hari setelah kemenangannya dalam pemilu bulan Juli. Selama perjalanan ini, presiden Ukraina menjadi pemimpin asing pertama yang berpidato di Kabinet sejak Bill Clinton pada tahun 1997.
Nomor 10 mengatakan kepada wartawan bahwa ada perubahan dalam posisi pemerintah Inggris dalam memberikan Ukraina kekuatan untuk menembakkan rudal jarak jauh Storm Shadow ke sasaran di Rusia.
Para pejabat Ukraina telah berargumentasi selama berbulan-bulan bahwa senjata-senjata itu penting untuk melemahkan kemampuan Rusia dalam menyerang Ukraina dan mendorongnya semakin jauh dari perbatasannya. Anggota NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat mengkhawatirkan kemungkinan konfrontasi langsung dengan Rusia.
Saat tampil bersama dengan Rutte di Kiev pekan lalu, Zelensky mengatakan pemerintah Barat “menunda” pengiriman senjata jarak jauh.
“Kami membutuhkan senjata dengan kuantitas dan kualitas yang cukup, termasuk senjata jarak jauh, namun menurut saya negara-negara mitra kami sudah menunda-nunda,” kata Zelenskiy.
Ia juga meminta anggota NATO untuk mengambil peran lebih aktif dalam membantu negaranya menangkal serangan udara Rusia. “Kami akan terus meyakinkan mitra kami tentang perlunya menembak jatuh rudal dan drone Rusia,” kata Presiden Zelensky, seraya menambahkan, “Apa yang berhasil di langit Timur Tengah dan membantu membela Israel adalah milik kami. Bahkan mungkin berhasil di beberapa langit. , “tambahnya. Eropa”.