Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan tiga pekerja tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan di Ukraina timur.
ICRC tidak mengidentifikasi siapa yang berada di balik serangan tersebut namun menyebutnya sebagai hal yang “tidak masuk akal” bahwa “penembakan tersebut mengenai titik distribusi bantuan”.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyalahkan Rusia atas penembakan tersebut, dan menyebutnya sebagai “kejahatan perang Rusia lainnya”.
Badan tersebut mengatakan timnya sedang bersiap untuk mendistribusikan briket kayu dan arang di desa Viroliubivka, sebelah utara kota Donetsk.
“Saya mengutuk keras serangan terhadap staf Palang Merah,” kata presiden badan tersebut, Mirjana Spoljaric, dan menambahkan: “Hari ini hati kami hancur karena kehilangan rekan-rekan kami dan karena merawat mereka yang terluka.”
ICRC mengatakan kendaraannya diberi tanda dengan jelas dan beroperasi secara teratur di wilayah garis depan Donetsk.
Sebelumnya, pihak berwenang Ukraina melaporkan penembakan di desa Viroliubivka dan mengatakan para pekerja sedang membongkar perbekalan ketika serangan itu terjadi.
Dalam sebuah postingan di media sosial, pemimpin Ukraina menyalahkan serangan Rusia. Ia membagikan foto truk berwarna putih terbakar berlogo Palang Merah.
“Hari ini, penyerang menyerang kendaraan misi kemanusiaan Palang Merah Internasional,” kata Zelensky.
Pada bulan Februari tahun ini, PBB memperingatkan bahwa serangan terhadap pekerja bantuan dan kemanusiaan tampaknya meningkat.
Misi kemanusiaannya ke Ukraina mengatakan 50 pekerja tewas atau terluka di Ukraina pada tahun 2023, termasuk 11 orang yang sedang menjalankan tugas, kantor berita AFP melaporkan.