Tiga orang tewas dan 15 luka-luka dalam serangan pisau di supermarket Walmart di Shanghai pada Senin malam.
Polisi Tiongkok mengatakan seorang pria berusia 37 tahun bermarga Lin ditangkap di tempat kejadian, dan menambahkan bahwa dia datang ke Shanghai “untuk melampiaskan kemarahannya atas perselisihan keuangan pribadi”. Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung.
Insiden tersebut terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Songjiang, sebuah distrik padat penduduk di barat daya kota dan merupakan lokasi beberapa universitas.
Polisi menyebutkan, tiga orang yang terluka meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. Yang lainnya “mengalami luka yang tidak mengancam jiwa” dan diyakini tidak berada dalam bahaya.
“Ada darah di mana-mana,” kata seorang saksi mata bermarga Shi kepada BBC News.
Shi, yang mengelola toko perhiasan di lantai dasar Ludu International Commercial Plaza, mengatakan puluhan petugas pemadam kebakaran dan petugas Senjata dan Taktik Khusus (SWAT) memasuki mal dan meminta orang-orang untuk mengungsi.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi tiba-tiba saya melihat orang-orang berlarian ketakutan,” ujarnya.
“Tidak ada seorang pun yang pernah mengalami hal seperti ini dan kami tidak siap secara mental untuk itu… kejadian acak seperti ini sangat menakutkan dan mengganggu,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia “hampir lolos dari kematian”.
Diskusi mengenai insiden tersebut kini tampaknya telah disensor di media sosial Tiongkok.
Supermarket dibuka untuk bisnis pada hari Selasa, tetapi dengan keamanan ekstra.
Senjata dilarang di Tiongkok, namun negara tersebut telah mengalami serangan pisau dalam beberapa bulan terakhir.
bulan lalu, Pelajar Jepang berusia 10 tahun meninggal Sehari setelah dia ditikam di dekat sekolahnya di Tiongkok selatan.
Ada empat instruktur perguruan tinggi AS pada bulan Juni tahun ini Ditusuk di taman umum di kota timur laut Jilin. Pada bulan Mei, seorang pria Dua orang ditikam dan 21 lainnya terluka di rumah sakit Di provinsi selatan Yunnan.