Militer Ukraina mengatakan pihaknya telah menyerang terminal minyak besar di lepas pantai semenanjung Krimea yang diduduki, yang merupakan serangan terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan fasilitas energi yang dikuasai Rusia.
Para pejabat di Kyiv mengatakan pasukan rudal negara itu melancarkan serangan semalaman di Terminal Feodosia – fasilitas pemrosesan minyak terbesar di semenanjung itu.
Pejabat yang ditempatkan Rusia di Krimea tidak mengkonfirmasi serangan tersebut, namun mengakui adanya kebakaran di fasilitas tersebut. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam ledakan tersebut.
Keadaan darurat tingkat kota diumumkan, dan 300 orang dievakuasi dari Feodosia akibat kebakaran tersebut, kantor berita pemerintah Tass melaporkan.
Rekaman asap yang mengepul di terminal Feodosia telah beredar di media sosial. Pejabat lokal yang ditugaskan di Rusia mengatakan kepada RIA Novosti bahwa upaya untuk memadamkan api sedang berlangsung.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan seluruh 21 drone Ukraina yang diluncurkan oleh Kyiv ditembak jatuh di semenanjung itu semalam.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan serangan itu, staf umum Ukraina mengatakan produk minyak yang dikirim dari terminal tersebut digunakan “untuk memenuhi kebutuhan tentara pendudukan Rusia.” Rusia secara ilegal mencaplok semenanjung itu pada tahun 2014.
Fasilitas tersebut sebelumnya rusak akibat serangan pesawat tak berawak Ukraina pada bulan Maret.
Kyiv mengatakan serangan terhadap fasilitas energi Rusia hanyalah pembalasan atas serangan Moskow terhadap infrastruktur energinya sendiri, yang seringkali membuat jutaan orang tidak mengetahui apa-apa.
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada bulan Juni bahwa serangan Rusia telah menghancurkan setidaknya 80% pembangkit listrik tenaga panas Ukraina dan sepertiga pembangkit listrik tenaga airnya.
Ledakan di Krimea terjadi ketika para pejabat di Kyiv mengatakan angkatan udara Rusia telah menembak jatuh 32 drone dan dua rudal yang ditembakkan ke ibu kota Ukraina semalam.
Satu rudal Kinzal berhasil menghindari pertahanan udara dan menghantam daerah sekitar lapangan terbang Starokostiantyniv di wilayah Khmelnytskyi, kata para pejabat Angkatan Udara.
Starokostiantyniv terus-menerus mendapat kecaman dari Rusia selama musim panas, dan Moskow mengklaim jet tempur F-16 yang disumbangkan oleh Barat sebagai pangkalannya.
Negara-negara NATO telah menjanjikan sekitar 65 unit F-16 sejak Presiden AS Joe Biden memberi wewenang kepada sekutu Eropa untuk mengirim mereka ke Ukraina pada Agustus 2023.
Gelombang pertama jet tiba awal musim panas ini, dengan pengiriman terakhir tiba dari Belanda pada hari Senin.