Republik Demokratik Kongo menerima pengiriman pertama vaksin mpox hari ini, tiga minggu setelah PBB mengumumkan darurat kesehatan masyarakat atas penyebaran jenis virus baru yang berbahaya yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Sebuah pesawat yang membawa 99.000 dosis vaksin Bavaria Nordik, yang disumbangkan oleh Uni Eropa, mendarat di ibu kota negara Afrika Tengah, Kinshasa, hari ini pukul 13.00 waktu setempat, menurut laporan Reuters.
UE menargetkan memberikan total 566.000 dosis, dengan tambahan 200.000 dosis diperkirakan akan tiba pada hari Sabtu, menurut otoritas kesehatan Eropa.
Otoritas kesehatan Kongo mengatakan mereka membutuhkan total sekitar 3,5 juta dosis untuk melindungi penduduknya.
Lebih dari 22.800 kasus mox dan 650 kematian telah dilaporkan di Afrika sejak awal tahun ini, sebagian besar di Republik Demokratik Kongo, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Beberapa strain mpox, termasuk varian yang baru terdeteksi yang dikenal sebagai clade 1b, beredar pada waktu yang bersamaan.
Clade 1b, pertama kali dilaporkan di Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, pada bulan September lalu, telah menyebar dengan cepat ke negara-negara tetangga, termasuk Rwanda, Uganda dan Burundi, dengan kasus-kasus juga terdeteksi pada wisatawan dari Republik Demokratik Kongo di Thailand dan Swedia.
Kongo mengatakan akan meluncurkan kampanye vaksinasi pada minggu kedua bulan Oktober, untuk memberikan waktu bagi kampanye pendidikan yang komprehensif guna mengatasi ketidakpercayaan terhadap vaksin di beberapa komunitas.