Beberapa pengguna X di Brasil mengatakan bahwa mereka dapat kembali mengakses situs media sosial tersebut, berdasarkan informasi yang diperoleh dari BBC.
Ini akan terjadi nanti Platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter telah dilarang di negara tersebut Pada tanggal 31 Agustus.
Perubahan ini dimungkinkan setelah perusahaan, yang dimiliki oleh miliarder teknologi Elon Musk, memindahkan layanannya ke server yang dihosting oleh Cloudflare, menurut ABRINT, grup perdagangan Penyedia Layanan Internet (ISP) terkemuka di negara itu.
Kelompok perdagangan tersebut mengatakan perubahan tersebut akan mempersulit pemblokiran aplikasi di ponsel.
X, Cloudflare dan agen telekomunikasi Brazil Anatel tidak menanggapi permintaan komentar.
Rilis berita dari ABRINT menjelaskan bagaimana Musk mampu menghindari larangan negara yang mengizinkan orang mengakses platform tersebut.
Aplikasi X diperbarui dalam semalam dan perangkat lunak baru mulai menggunakan alamat IP yang dihubungkan oleh Cloudfire, yang “membuat pemblokiran aplikasi menjadi lebih sulit,” katanya.
“Berbeda dengan sistem sebelumnya yang menggunakan IP tetap dan dapat diblokir, sistem baru ini menggunakan IP dinamis yang terus berubah,” kata rilis berita tersebut. “Banyak dari IP ini dibagikan dengan layanan sah lainnya seperti bank dan platform Internet besar, sehingga tidak mungkin memblokir IP tanpa mempengaruhi layanan lain.”
Platform tersebut dilarang di negara tersebut bulan lalu setelah gagal memenuhi tenggat waktu pengadilan untuk menunjuk perwakilan hukum baru.
Hal ini menandai perkembangan paling signifikan dalam perseteruan antara Hakim Agung Alexander de Moraes dan Musk yang dimulai pada bulan April, ketika hakim memerintahkan penangguhan puluhan akun X karena menyebarkan informasi palsu.
Dalam keputusannya pada bulan Agustus, Hakim Moraes memberi waktu lima hari kepada perusahaan-perusahaan, termasuk Apple dan Google untuk menghapus X dari toko aplikasinya dan memblokir penggunaannya di perangkat iOS dan Android.
Dia menambahkan bahwa individu atau bisnis yang masih mengakses X dengan menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) dapat dikenakan denda.
Tidak jelas tanggapan seperti apa yang akan diberikan negara tersebut terhadap platform yang menemukan jalan keluar dari larangan tersebut.
Brasil dikatakan sebagai salah satu pasar terbesar bagi jaringan media sosial Musk.