12 mahasiswa Universitas Karnavati di Uvarsad di Gandhinagar diusir dari asrama pada hari Rabu oleh 10 penghuni junior asrama karena tuduhan ragging.
Insiden itu terjadi sekitar jam 1 pagi pada hari Selasa di Geeta Residency, sebuah fasilitas asrama swasta di universitas. Menurut mahasiswa kasar tersebut, 10 mahasiswa tahun pertama teknik, BBA dan program lainnya dilecehkan secara fisik dan mental oleh 12 mahasiswa tahun kedua dan ketiga.
“Saat kami sedang tidur, para siswa senior membangunkan kami dan meminta kami berkumpul di satu tempat. Setelah itu kami diminta melepas pakaian dan melakukan aktivitas tidak pantas di depan semua orang. Kami tidak hanya dianiaya secara fisik tetapi juga dianiaya secara mental,” kata salah satu korban kepada The Indian Express.
Delapan dari 12 senior berasal dari Rajasthan, Maharashtra dan Bihar, sedangkan sisanya berasal dari Gujarat. Demikian pula, siswa junior berasal dari Chhattisgarh, Rajasthan serta Bhuj dan Amreli di Gujarat.
Saat dihubungi Ditjen Chaudhary, pemilik dan manajer Geeta Residency, mengatakan, “Kami telah menerima tertulis dari siswa senior bahwa junior mereka melakukan tindakan kasar di asrama. Kami telah memberi tahu orang tua mereka bahwa anak asuh mereka telah dikeluarkan dari asrama.
“Selanjutnya, kami telah memberi tahu pihak universitas, yang telah meminta mereka untuk mengeluarkan terdakwa dan juga memberi tahu polisi tentang kejadian tersebut,” tambahnya.
Namun, Rektor Universitas Karnavati Ritesh Hada membantah memerintahkan manajemen asrama universitas untuk mengeluarkan mahasiswanya. Ia mengatakan, pihak pengelola asrama telah mengambil keputusan untuk mengeluarkan mahasiswanya dari asrama.
Mengenai tindakan terhadap siswa senior tersebut, Hada berkata, “Kami mengetahui kejadian tersebut tetapi sejauh ini belum ada tindakan yang diambil karena masalah ini akan ditangani oleh komite disiplin. Pola ragging sangat jelas sehingga tidak bisa diterima. Namun pada saat yang sama, kita harus bertindak sesuai dengan kerangka peraturan.
Fasilitas asrama swasta telah berjalan selama hampir empat tahun dan melayani sekitar 160 siswa. Meskipun otoritas universitas mengelola asrama tersebut pada tahun pertama, Chaudhary telah mengelola asrama tersebut selama tiga tahun terakhir.
Chaudhary mengatakan, Polsek Adalaj sedang menyelidiki masalah tersebut dan hingga laporan ini diturunkan, belum ada FIR yang terdaftar.