Tiongkok dan Pakistan tidak termasuk di antara para undangan pada KTT Voice of Global South ketiga yang diselenggarakan oleh India pada hari Sabtu dalam format virtual yang dihadiri oleh 123 negara dari seluruh dunia.
Menteri Luar Negeri S Jaishankar menegaskan hal ini pada konferensi media setelah KTT tersebut, yang berfokus pada upaya bersama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh negara-negara Selatan atau negara-negara berkembang.
Jaishankar mengatakan 123 negara berpartisipasi dalam konferensi ini.
Dua puluh satu negara mempunyai perwakilan di tingkat kepala negara dan pemerintahan, sementara 34 menteri luar negeri telah bergabung, kata menteri luar negeri.
Konferensi ini juga dihadiri oleh 118 menteri bersama dengan menteri luar negeri yang mengadakan 10 pertemuan tingkat menteri.
Selama beberapa tahun terakhir, India telah memposisikan diri sebagai pihak yang terdepan dalam menyuarakan keprihatinan, tantangan dan aspirasi negara-negara Selatan atau negara-negara berkembang, khususnya di benua Afrika.
Sebagai Presiden G20 tahun lalu, India berfokus pada isu-isu seperti pertumbuhan inklusif, inovasi digital, ketahanan iklim, dan akses yang adil terhadap kesehatan global yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi negara-negara Selatan.
Negara-negara seperti Bangladesh, Belarus, Bhutan, Chile, El Salvador, Ethiopia, Fiji, Grenada, Guyana, Laos, Kepulauan Marshall, Mauritius, Mongolia, Nepal, Oman, Kepala Negara dan Pemerintahan yang menghadiri Third Voice of Global South Summit, Sri Lanka, Suriname, Tajikistan, Timor Leste, Uruguay dan Vietnam.
Perdana Menteri Narendra Modi memimpin sesi para pemimpin di KTT tersebut.
Jaishankar menyampaikan rincian pertemuan tersebut dan mengatakan bahwa tantangan perubahan iklim merupakan hal yang menonjol dalam pertemuan tersebut, dimana banyak pemimpin berbicara tentang beban utang dan tantangan teknologi baru.
Dia mengatakan ada konsensus mengenai perlunya reformasi arsitektur pemerintahan global dan situasi di Gaza juga dibahas dalam diskusi tersebut.
Beberapa pemimpin juga berbicara tentang kedaulatan, otonomi strategis, dan campur tangan, kata Jaishankar.
Pada pertemuan tingkat menteri luar negeri, ia mengatakan permasalahan utang dan lambatnya pertumbuhan kredit juga merupakan sebuah tantangan.
Tema lain yang mengemuka dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri tersebut adalah ketertiban berbasis aturan, kedaulatan, kesetaraan, saling menghormati dan partisipasi sederajat.