Sering ditampilkan sebagai musik latar, lagu anak-anak yang meriah Aaha Tamatar Bada Majedar telah menghebohkan media sosial. Namun, ketika sebuah video baru-baru ini memperlihatkan guru taman kanak-kanak sedang berlatih lagu tersebut selama pelatihan, banyak yang mengkritik dimasukkannya lagu tersebut ke dalam kegiatan pendidikan.

Video tersebut dibagikan di Instagram oleh Dr. Nitin Shakya yang menggambarkan dirinya sebagai seorang dokter dan birokrat. Ia memuji pelatihan guru taman kanak-kanak, dan menuliskannya dengan emoji tepuk tangan, “Guru taman kanak-kanak mendapatkan pelatihan yang luar biasa.”

Dalam video tersebut terlihat sekelompok guru taman kanak-kanak menyanyikan dan membawakan lagu Aha Tamatar Bada Majedar. Di akhir, para guru bersama-sama meneriakkan, “To bachon aap sab tamatar khayenge na? (Jadi, anak-anak, apakah kalian semua makan tomat?) “Ya, Bu,” jawab mereka sendiri.

Tonton videonya:

Postingan ini mendapat tanggapan beragam dari pengguna. Sementara beberapa orang memuji dedikasi para guru, yang lain mengkritik sesi pelatihan karena menganggap pendidikan sepele dan “lelucon nyata”.

Seorang pengguna Instagram menulis, “Sangat lucu. Ini bukan tentang pendidikan. Orang lain berkata, “Itu bagian yang sangat menyedihkan. Lembaga ini mendapat penghasilan dari lelucon ini. Saya merasa kasihan pada para guru sekarang. Pengguna ketiga berkomentar, “Saya juga seorang guru taman kanak-kanak, saya mengajar lebih baik dari mereka.”

Beberapa komentator membela para guru, menyatakan bahwa mereka harus mengadakan “kelas khusus untuk berima”. Seorang pria berkata, “Saya sangat menghormati guru.”

Penawaran meriah

Video tersebut juga memicu perdebatan mengenai gaji orang yang bekerja di lapangan.



Source link