Seekor anak macan tutul berusia lima bulan mati di Taman Nasional Kuno Madhya Pradesh pada hari Senin, kata pejabat satwa liar.
Anaknya lahir dari Gamini, seekor cheetah yang dibawa ke Kuno dari Afrika. Gamini melahirkan enam anak pada bulan Maret dan kehilangan anak pertama pada bulan Juni.
Selama pemeriksaan rutin pada tanggal 29 Juli, para pejabat mengatakan mereka melihat anak harimau tersebut, yang mati pada hari Senin, “tidak dapat mengangkat bagian belakang tubuhnya”.
“Pada pemeriksaan lebih lanjut, anak harimau tersebut terlihat menyeret seluruh bagian belakang tubuhnya. Ia segera diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit. Di sana, anak harimau tersebut ditemukan mengalami patah tulang belakang,” kata seorang pejabat.
Kata Penjabat Kepala Konservator Hutan (Satwa Liar) Subharanjan Sen. Ekspres India: “Kami harus menunggu pihak berwenang Kuno untuk mengetahui bagaimana anak tersebut mengalami cedera tersebut. Kami mendengar bahwa anak tersebut mengalami cedera saat bermain dengan saudara-saudaranya.
Pada Senin pagi, kesehatan anak tersebut memburuk dan dia meninggal meskipun mendapat perawatan darurat.
“Penyebab kematiannya akan diketahui setelah visum. Sisanya 13 ekor cheetah dewasa dan 12 anaknya dalam keadaan sehat dan normal. Cheetah dewasa diperlakukan seperlunya untuk mencegah kutu dan infeksi parasit lainnya. Semua macan tutul dipantau secara teratur,” bunyi pernyataan resmi.
Pada 17 September 2022, delapan cheetah Namibia – lima betina dan tiga jantan – dilepasliarkan ke kandang di Taman Nasional Kuno. Pada Februari 2023, 12 ekor cheetah lagi didatangkan dari Afrika Selatan.
Kini, hanya 13 cheetah dewasa yang bertahan hidup. Dengan 12 anak cheetah yang masih hidup, total populasi cheetah di Kuno berjumlah 25 ekor.