Orang dengan kulit berminyak dan rentan berjerawat tidak asing dengan jerawat. Kemerahan dan iritasi akibat kerusakan pelindung kulit bisa terasa menyakitkan dan sulit diatasi. Di sisi lain, pembersihan kulit sering kali dilakukan saat memperkenalkan perawatan kulit yang ampuh seperti chemical peeling. Lantas, apa yang membedakan pembersihan kulit dengan jerawat biasa? Untuk menghilangkan kebingungan ini, indianexpress.com berbicara dengan dokter kulit.

Menurut Dr Sharifa Chouz, dokter kulit dan ahli kosmetik di Sharifa Skin Care Clinic, pembersihan kulit adalah jenis reaksi alergi terhadap produk perawatan kulit baru yang dapat menyebabkan jaringan parut, peradangan atau jerawat. “Ini adalah proses yang mempercepat pergantian sel kulit, menyebabkan munculnya jerawat pada kotoran di permukaan. Hal ini sering terjadi di dahi dan biasanya hanya berlangsung sebentar,” katanya. Namun, jerawat bisa berasal dari ketidakseimbangan hormon, pori-pori yang tersumbat, dan terkadang infeksi bakteri .

Dr Varsha Reddy, dokter kulit di Gennara Clinics, sependapat. “Pembersihan kulit adalah hasil dari percepatan pergantian selr, yang membuka pori-pori yang tersumbat dan pada akhirnya membuat kulit lebih sehat. Ini bersifat sementara dan merupakan bagian dari proses saat menggunakan produk seperti retinoid, AHA, dan BHA.

Bagi mereka yang mengalami pembersihan kulit, Dr. Reddy menyarankan untuk menghindari bahan-bahan yang keras. “Batasi penggunaan bahan aktif kuat seperti retinoid atau AHA/BHA dan fokuslah untuk menenangkan kulit dengan pembersih dan hidrasi yang lembut. Hindari toner dan scrub berbahan alkohol, yang dapat semakin mengiritasi kulit,” katanya.

Dr Chouz juga mengatakan kesabaran adalah kuncinya. “Jika produk baru menyebabkan pembersihan, terus gunakan karena reaksinya hanya sementara. Jagalah kelembapan kulit Anda untuk mengurangi iritasi dan memberikan waktu agar produk bekerja,” katanya.

Penawaran meriah

Menurutnya, selain membersihkan kulit, menjaga kebersihan kulit juga penting agar berhasil mengatasi jerawat. Dia merekomendasikan untuk tidak terlalu sering menyentuh wajah dengan tangan kotor, karena dapat meningkatkan risiko infeksi.

kulit Jerawat dapat menyerang orang-orang dari segala usia, meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa muda. (Sumber: Freepik)

Siapa yang lebih rentan berjerawat dan berjerawat?

Jerawat dapat menyerang orang-orang dari segala usia, meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa muda. Perubahan hormonal selama masa pubertas dan kehamilan, serta faktor genetik, pola makan dan penggunaan krim oklusif, dapat berkontribusi terhadap perkembangan jerawat.

“Pemutihan kulit merupakan hal yang umum terjadi pada masyarakat Kulit yang rentan berjerawat atau sangat sensitifApalagi saat memulai perawatan atau produk perawatan kulit baru yang mempercepat pergantian sel. Proses ini menyebabkan munculnya jerawat sementara yang menyerupai jerawat,” kata Dr. Reddy.

*Penafian: Artikel ini didasarkan pada domain publik dan/atau informasi dari para ahli yang kami ajak bicara. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan Anda sebelum memulai rutinitas apa pun.*


📣 Untuk berita gaya hidup lainnya, Klik di sini untuk bergabung dengan saluran WhatsApp kami Dan ikuti kami Instagram



Source link