Apakah hewan peliharaan Anda bertingkah aneh akhir-akhir ini? Sama seperti kita, hewan peliharaan kita juga bisa mengalami disregulasi sistem saraf! Karena teman berbulu kita tidak dapat mengungkapkan ketidaknyamanannya secara verbal, lebih penting lagi bagi kita untuk memperhatikan tanda-tanda vital dan mengambil langkah yang diperlukan untuk meredakannya. Indianexpress.com berbicara dengan para ahli untuk mencari tahu bagaimana melakukan hal ini.
JS Rama Krishna, Business Head, Grovel Pet Nutrition, berbagi bahwa ketika sistem saraf anjing atau kucing tidak berfungsi, hal itu terlihat dalam berbagai cara. Menurutnya, orang tua asuh harus memperhatikan tanda-tanda berikut:
Tremor atau tremor yang berlebihan: Anjing atau kucing yang terus-menerus gemetar tanpa alasan yang jelas mungkin menderita kecemasan atau gangguan saraf.
Hiperaktif atau lesu: Hewan peliharaan mungkin menunjukkan tanda-tanda hiperaktif ekstrem, seperti berlari atau berputar-putar, atau lesu dan tidak responsif.
Perubahan suasana hati yang agresif atau tiba-tiba: Agresi yang tidak dapat dijelaskan atau ketenangan yang tiba-tiba mungkin mengindikasikan adanya masalah sistem saraf.
Hilangnya koordinasi (ataksia): Disorientasi, tersandung, dan kesulitan menyeimbangkan diri bisa menjadi tanda-tanda ataksia, yang menandakan adanya masalah pada sistem saraf.
Suara berlebihan: Meningkatnya gonggongan, lemparan, atau mengeong dapat mengindikasikan kecemasan atau ketidaknyamanan.
Perilaku kompulsif: Tindakan berulang seperti mengetuk, menggaruk, atau mengejar ekor mungkin mengindikasikan stres atau masalah neurologis.
Perubahan pola makan, minum dan tidur: Ketidakteraturan makan atau tidur menunjukkan stres atau kecemasan.
Gerakan yang tidak disengaja: Kram atau kejang otot bisa menjadi tanda adanya masalah saraf. Gerakan atau kejang yang tiba-tiba dan tidak terkendali merupakan kondisi serius dan memerlukan perhatian dokter hewan segera.
Beberapa alasan umum
“Perubahan lingkungan, kecemasan akan perpisahan, atau suara keras (misalnya kembang api) dapat menyebabkan stres kronis yang memengaruhi sistem saraf. “Gangguan neurologis seperti epilepsi, tumor otak, atau ensefalitis dapat menyebabkan disregulasi sistem saraf,” kata Krishna.
Ia juga menambahkan bahwa paparan zat beracun seperti tanaman atau bahan kimia tertentu dapat berdampak serius pada sistem saraf hewan peliharaan. Cedera fisik pada otak atau sumsum tulang belakang dapat menyebabkan gejala neurologis. Beberapa spesies rentan terhadap masalah neurologis dan penuaan menyebabkan penurunan kognitif.
Rashi Narang, Pendiri dan Direktur Kreatif Menuju ekor Rasa sakit ini terjadi karena berbagai alasan, termasuk peradangan kronis, sifat genetik, racun lingkungan, atau trauma masa lalu. Di masa-masa sulit ini, penting untuk mengunjungi dokter hewan sesegera mungkin.
Bagaimana cara menenangkan hewan peliharaan Anda secara efektif?
Krishna menyarankan untuk menciptakan lingkungan yang tenang dengan mengurangi kebisingan dan menciptakan lingkungan yang aman. Tempat yang tenang bagi hewan peliharaan untuk beristirahat. Pertahankan rutinitas karena jadwal makan, jalan kaki, dan tidur yang konsisten membantu memberikan rasa aman. Anda juga dapat menggunakan alat penenang seperti penyebar feromon, kalung penenang, atau camilan yang diformulasikan khusus. Konsultasikan dengan dokter hewan sebelum menggunakan produk ini.
Krishna juga menekankan untuk memastikan nutrisi yang tepat. Pola makan seimbang yang kaya asam lemak omega-3, kolin, taurin dan antioksidan akan mendukung kesehatan saraf mereka. Olahraga teratur dan aktivitas pengayaan dapat mengurangi kecemasan. Selain itu, penyakit menular juga dapat dicegah dengan vaksinasi rutin dan pemberian obat cacing.