Pentagon hari Senin mengumumkan bahwa AS mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah ketika kekerasan antara pasukan Israel dan Hizbullah Lebanon meningkat, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang potensi konflik regional. AP. Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Pat Ryder tidak mengungkapkan jumlah pasukan atau misi spesifik mereka, dan menambahkan bahwa AS saat ini menempatkan 40.000 personel militer di wilayah tersebut.

Keputusan tersebut menyusul serangkaian serangan udara Israel yang signifikan yang menargetkan posisi Hizbullah di Lebanon, yang mengakibatkan ratusan korban jiwa. Ketika Israel bersiap untuk operasi militer lebih lanjut, Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan peringatan yang mendesak warga Amerika untuk meninggalkan Lebanon karena konflik yang meningkat.

“Mengingat konflik yang sedang berlangsung dan sifat ledakan yang tidak dapat diprediksi baru-baru ini di seluruh Lebanon, termasuk Beirut, Kedutaan Besar AS sangat menyarankan warga Amerika untuk berangkat sementara pilihan perjalanan komersial masih tersedia,” kata Departemen Luar Negeri AS pada hari Sabtu. Perkembangan ini mencerminkan meningkatnya kebutuhan untuk menjamin keselamatan warga negara AS di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan.

Sementara itu, Israel A Operasi militer skala besar Pada hari Senin, lebih dari 270 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka dalam ratusan serangan udara di Lebanon selatan dan timur, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Militer Israel mengatakan pihaknya telah menargetkan lebih dari 800 lokasi yang terkait dengan kelompok militan Hizbullah, yang dituduh menimbun senjata di daerah pemukiman. Sebagai tindakan pencegahan, pihak militer meminta warga setempat untuk segera mengevakuasi daerah tersebut.



Source link