Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa menyetujui kesepakatan senjata besar-besaran senilai $20 miliar dengan Israel yang mencakup 50 jet tempur F-15, rudal udara-ke-udara canggih, amunisi tank, mortir dan kendaraan taktis.
Penjualan bersejarah ini terjadi di tengah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas mengenai potensi peran sentral Israel di Timur Tengah.
AS memiliki hubungan jangka panjang dengan Israel, memberikan bantuan dan dukungan militer kepada negara tersebut.
Namun, bentrokan baru-baru ini di Gaza telah menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak dukungan militer AS terhadap penduduk sipil.
Pemerintahan Biden berada dalam kondisi yang sulit, mempertahankan dukungannya yang sudah lama terhadap Israel tetapi menghadapi tekanan yang semakin besar dari anggota parlemen dan masyarakat untuk menilai kembali bantuan militer karena tingginya angka kematian warga sipil di Gaza.