Astronot NASA Sunita Williams, yang saat ini berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sebagai bagian dari Misi Uji Penerbangan Kru Boeing, baru-baru ini menjalani pemeriksaan mata komprehensif bersama krunya. Pemindaian ini fokus pada pengambilan gambar detail kornea, lensa, dan saraf optik. Potensi efek penerbangan luar angkasa jangka panjang pada penglihatan manusia.

Pakar medis di lapangan memantau proses tersebut dengan cermat, memastikan pengumpulan data yang akurat. Informasi ini akan berkontribusi pada penelitian yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk mengembangkan strategi untuk melindungi dan mengatasi masalah penglihatan yang timbul selama misi luar angkasa yang diperpanjang selama 52 hari ini.

Menurut Dr. Vineet Sehgal, Konsultan Senior, Rumah Sakit Mata Sharp Sight, tes ini penting karena beberapa alasan. Pada dasarnya, mereka membantu memantau penglihatan para astronot dan mendeteksi perubahan atau masalah apa pun yang mungkin timbul akibat lingkungan khusus luar angkasa.

“Kondisi gayaberat mikro di luar angkasa berdampak signifikan pada tubuh manusia, termasuk mata. Pemeriksaan mata secara teratur memastikan bahwa setiap masalah terdeteksi dan ditangani dengan cepat, sehingga melindungi kesehatan astronot dan kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas penting secara efektif,” jelas Dr. Sehgal .

makanan Memahami dan memitigasi masalah kesehatan mata ini sangat penting untuk keselamatan dan kesejahteraan astronot (file foto).

Apa saja masalah kesehatan mata yang dihadapi astronot akibat terlalu lama berada di luar angkasa?

Astronot yang menghabiskan waktu lama di luar angkasa seringkali mengalami gangguan kesehatan mata akibat paparan gayaberat mikro dalam waktu lama. Salah satu kondisi yang paling umum adalah sindrom neuro-okular terkait penerbangan luar angkasa (SANS). Menurut dr Sehgal, gejala kondisi ini antara lain perubahan penglihatan, edema diskus optikus (pembengkakan saraf optik), perataan bola mata (perubahan bentuk mata), dan lipatan koroid (pengerutan lapisan pembuluh darah posterior). ). retina).

Penawaran meriah

Penyebab utama masalah ini diyakini adalah perubahan cairan yang terjadi di dalam tubuh dalam lingkungan gayaberat mikro. Di Bumi, gravitasi menarik cairan ke bawah menuju bagian bawah tubuh, kata Dr. Sehgal. Namun di luar angkasa, cairan ini bergerak ke atas menuju kepala, sehingga meningkatkan tekanan pada otak dan mata. Peningkatan tekanan intrakranial ini mempengaruhi bentuk dan fungsi mata, menyebabkan gejala yang berhubungan dengan SANS.

Memahami dan meminimalkan masalah kesehatan mata ini sangatlah penting Keselamatan dan kesejahteraan astronot. Ketika misi luar angkasa menjadi lebih lama dan lebih sering, penting untuk memastikan bahwa astronot menjaga kesehatan mata selama misi mereka. Inspeksi dan penelitian berkelanjutan ini penting untuk mengembangkan tindakan pencegahan dan perawatan yang efektif guna melindungi penglihatan dan kesehatan astronot secara keseluruhan di luar angkasa.


📣 Untuk berita gaya hidup lainnya, Klik di sini untuk bergabung dengan saluran WhatsApp kami Dan ikuti kami Instagram



Source link