Perjalanan mungkin merupakan senjata paling efektif untuk memperlambat proses penuaan, demikian temuan sebuah studi baru yang diterbitkan pada bulan Agustus di Journal of Travel Research.
Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang mengkaji prinsip “peningkatan entropi” sebagai landasan teori untuk memprediksi hubungan antara perjalanan dan penuaan.
Entropi adalah suatu konsep dalam termodinamika yang mengukur derajat ketidakteraturan atau ketidakteraturan dalam suatu sistem. Sederhananya, semakin tinggi entropinya, semakin banyak ketidakteraturan dan sebaliknya. Pertama kali diusulkan oleh fisikawan Jerman Rudolf Clausius pada tahun 1865, konsep ini digunakan saat ini di banyak bidang, termasuk ekonomi, biologi, sosiologi, dan teori informasi.
Menurut hukum kedua termodinamika, seiring berjalannya waktu, entropi sistem terisolasi meningkat, namun tidak berkurang. Inilah gagasan “peningkatan entropi”. Penulis penelitian menggunakannya untuk menggambarkan penurunan kesehatan manusia, khususnya proses penuaan. Tubuh manusia yang sehat dan berfungsi dapat dikatakan memiliki entropi yang rendah. Seiring bertambahnya usia, tubuh seseorang mengalami peningkatan entropi. Namun, manusia dapat mengatasi hal ini dengan kombinasi obat-obatan dan pilihan gaya hidup sehat.
Perjalanan & Penuaan
Para peneliti telah menemukan bahwa hubungan antara pariwisata dan kesehatan manusia mempunyai banyak segi. Pengalaman perjalanan yang positif menghasilkan peningkatan kesehatan fisik dan mental “melalui lingkungan baru, aktivitas fisik, dan interaksi sosial.” Ini memperlambat penuaan.
“Penuaan, sebagai suatu proses, tidak dapat diubah. Meski tidak bisa dihentikan, namun bisa diperlambat,” kata Fangli Hu, penulis utama studi tersebut, kepada Science Daily. “Secara umum, sistem pertahanan diri (tubuh manusia) menjadi lebih tangguh. Hormon yang mendukung perbaikan dan regenerasi jaringan dapat dilepaskan dan meningkatkan fungsi sistem penyembuhan diri,” katanya.
Selain itu, aktivitas fisik seperti hiking, memanjat, dan bersepeda meningkatkan metabolisme dan mengeluarkan energi, sehingga membantu tubuh mempertahankan sistem penyembuhan diri. Penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi bagaimana terapi perjalanan dapat bermanfaat bagi berbagai kelompok orang.
Namun, pengalaman perjalanan yang buruk dapat meningkatkan penuaan dan menyebabkan peningkatan entropi lebih lanjut. “Sebaliknya, pariwisata dapat memberikan pengalaman negatif yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, yang sejalan dengan proses mendorong peningkatan entropi,” kata Hu. Penyakit menular, kecelakaan, cedera, kekerasan, masalah ketahanan air dan pangan, serta kekhawatiran mengenai keterlibatan pariwisata yang tidak tepat semuanya berkontribusi terhadap penuaan yang cepat.