Perusahaan Pengembangan Infrastruktur (Karnataka) Ltd telah mengidentifikasi tujuh lokasi untuk usulan bandara kedua di Bengaluru, kata Menteri Industri Karnataka MB Patil pada hari Senin.
Hal itu diumumkannya usai bertemu dengan Wakil Ketua Menteri DK Shivakumar sebelumnya. Menteri mengatakan proposal tersebut akan dikirim ke Otoritas Bandara India (AAI) setelah berdiskusi dengan Ketua Menteri Siddaramaiah pada hari Selasa.
Keputusan akhir akan bergantung pada faktor-faktor seperti kepadatan penumpang, konektivitas, pertumbuhan industri, potensi kargo, dan pertimbangan lingkungan seperti sungai, bukit, dan keanekaragaman hayati, kata Patil.
Patil mengatakan pada bulan Juli bahwa bandara kedua yang diusulkan untuk Bengaluru akan membutuhkan sekitar 4,500-5,000 hektar tanah dan akan dirancang untuk menampung 100 juta penumpang setiap tahunnya.
Bandara Internasional Kempegowda (KIA) di Devanahalli akan mencapai tingkat kejenuhan pada tahun 2035 baik dalam penanganan penumpang maupun muatan kargo. Bandara yang diusulkan diharapkan lebih besar dari yang ada di Dewananahalli.
Beban penumpang di KIA saat ini adalah 52 juta per tahun. Bandara baru tidak mungkin dibangun hingga tahun 2033 karena klausul khusus dalam perjanjian yang ditandatangani antara pemerintah negara bagian dan Bangalore International Airport Ltd, yang menjalankan KIA.