Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel sedang “membahas” kemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak Iran sebagai tanggapan terhadap serangan rudal oleh Teheran pada hari Selasa.

Dalam klip yang dibagikan BBCKetika ditanya apakah dia akan mendukung serangan Israel terhadap fasilitas minyak Iran, Biden menjawab, “Kami sedang mendiskusikannya.”

Itu terjadi sehari setelah Biden mengatakannya AS tidak akan mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik dan mendesak Israel untuk mengambil tindakan “proporsional” terhadap musuh bebuyutannya di kawasan. “Kami akan berdiskusi dengan Israel apa yang akan mereka lakukan, namun kami bertujuh (negara G7) sepakat bahwa mereka mempunyai hak untuk merespons, namun mereka harus merespons secara proporsional,” kata Biden kepada wartawan.

Apalagi menurut sebuah laporan Berita LangitPria berusia 81 tahun itu, ketika ditanya apakah dia akan “mengizinkan” Israel melakukan pembalasan terhadap Iran, mengatakan “mereka (AS) tidak mengizinkan Israel, mereka memberi nasihat kepada mereka” mengenai peristiwa di Timur Tengah.

Namun, setelah komentar Biden, harga minyak naik 5 persen karena investor khawatir konflik Timur Tengah yang meningkat dapat mengancam aliran minyak mentah dari wilayah tersebut. Iran, produsen minyak terbesar ketujuh di dunia, mengekspor hampir separuh produksinya, terutama ke Tiongkok. dari Iran menembakkan rudal ke Israel pada hari SelasaHarga minyak mentah Brent naik 10% menjadi $77 per barel, meskipun masih di bawah harga tahun lalu.

Penawaran meriah

Kenaikan harga minyak yang berkepanjangan akan menyebabkan kenaikan harga bensin, gas dan listrik, yang selanjutnya akan memicu inflasi. Tahun ini, lemahnya permintaan dari Tiongkok dan stabilnya pasokan dari Arab Saudi telah membantu menjaga harga tetap rendah.



Source link