Bharat Petroleum Corporation Limited milik negara telah mengusulkan untuk berinvestasi Rs 1,7 lakh crore selama lima tahun ke depan dalam bisnis petrokimia, energi ramah lingkungan, pemasaran bensin, dan penyulingan minyak.

BPCL telah meluncurkan ‘Proyek Aspire’, kerangka kerja strategis lima tahun dengan rencana belanja modal sebesar Rs 1,7 lakh crore. Proyek ini didasarkan pada dua pilar: ‘Memelihara inti’ (pengilangan, pemasaran dan produk hulu minyak bumi) dan ‘Berinvestasi dalam taruhan besar di masa depan’ (petrokimia, gas, energi hijau, ritel non-bahan bakar dan digital), kata perusahaan itu dalam laporan tahunannya.

BPCL mengatakan pihaknya menjalankan proyek petrokimia di dua dari tiga kilang minyaknya. “Proyek cracker etilen sedang dikembangkan di kilang Bina di Madhya Pradesh dengan biaya Rs 49.000 crore, meningkatkan kapasitas penyulingan minyak dari 7,8 juta ton menjadi 11 juta ton pada tahun 2029. Proyek polipropilen direncanakan di kilang Kochi di Kerala pada tahun 2027, kata Ketua BPCL, MD G Krishnakumar.

Perusahaan berencana memasang fast charger kendaraan roda 4 di 6.000 gerai ritel di 400 koridor jalan raya selama lima tahun ke depan. BPCL telah mendirikan 3,000 stasiun pengisian EV termasuk 900 fast charger di 120 koridor jalan raya.

Perusahaan sedang mengembangkan kapasitas energi terbarukan, menargetkan 2 GW pada tahun 2025 dan 10 GW pada tahun 2035. Untuk dua pembangkit listrik tenaga angin 50 MW Rs. 1.000 crore dan untuk proyek tenaga surya 72 MWp Rs. investasi 300 crore. BPCL sedang melaksanakan proyek hidrogen ramah lingkungan termasuk pabrik elektroliser berkapasitas 5 MW di kilang Bina. Perusahaan ini fokus pada biofuel, menjual bensin dengan campuran 20 persen etanol di 4.279 outlet dan membangun pabrik biogas terkompresi,” katanya.

Penawaran meriah

BPCL saat ini memiliki 14 persen kapasitas penyulingan minyak India dan 25 persen jaringan ritel bahan bakarnya.

Perusahaan mengatakan sedang menyiapkan dana modal ventura perusahaan untuk berinvestasi pada startup yang menjanjikan.



Source link