Mamata Banerjee memanfaatkan protes pembebasan tanah di Nandigram dan Singur untuk mengakhiri kekuasaan tiga dekade Front Kiri di Benggala Barat. Buddhadev Bhattacharjee. Dan pada Kamis pagi, dia termasuk orang pertama yang tiba di apartemen dua kamar milik mantan menteri utama di Kolkata selatan untuk memberikan penghormatan.
“Dia (Buddhadeb) akan hidup selamanya dalam pikiran orang-orang… Dia akan dikenang atas perbuatannya,” kata Banerjee kepada media di luar kediaman pemimpin senior CPI(M). Pemerintah TMC juga telah mengumumkan hari libur pada hari Kamis.
Banerjee mengatakan bahwa ia telah memberikan banyak jasa kepada para pendahulunya, yang pemerintahannya ia lawan secara politik hingga kekalahan Front Kiri yang dipimpin CPI(M) pada tahun 2011. “Seseorang dikenang karena karyanya,” lanjutnya seraya menambahkan bahwa kematian Bhattacharjee merupakan kerugian besar bagi negara. Banerjee mengatakan dia berbicara dengan istri Bhattacharjee, Meera, yang mengatakan kepadanya bahwa dia mengalami kesulitan bernapas setelah sarapan.
“Saya menyampaikan belasungkawa kepada istrinya Meera, putrinya Suchethan, CPI(M), Front Kiri dan seluruh warga,” kata Banerjee. Dia mengunjungi Bhattacharjee beberapa kali ketika dia sakit. “Meski saya anggota partai politik yang berbeda, saya bersimpati dengan CPI(M),” tambahnya.
Ketua Front Kiri Biman Bose, Sekretaris Negara CPI(M) Mohammad Salim dan banyak pemimpin partai pergi ke rumahnya. Pekerja partai dan masyarakat mencapai kediaman untuk memberikan penghormatan. Gubernur CV Ananda Bose pun turut berbela sungkawa.
Wakil Presiden Jagdeep Dhankhar mengenang Bhattacharjee karena “kenegarawanannya yang brilian”. Menggambarkan Bhattacharjee sebagai “seorang pejuang gerakan komunis”, CM Pinarayi Vijayan dari Kerala menggambarkannya sebagai “pemimpin rakyat sejati”.