Perhatian para pengamat langit! Menurut NASA, bulan purnama langka, juga dikenal sebagai bulan super biru, akan terlihat di seluruh Bumi pada 19 Agustus dan akan tetap terlihat selama tiga hari ke depan. Bulan purnama akan terlihat mulai Minggu hingga Rabu ini. Tiga supermoon tersisa pada tahun 2024 akan terjadi pada 17 September yang dikenal sebagai Harvest Moon, 17 Oktober sebagai Hunter’s Moon, dan bulan purnama pada 15 November sebagai Beaver Moon.
Raksha Bandhan atau dikenal dengan Rakhi Poornima yang dirayakan pada hari bulan purnama bahkan menjadi lebih spesial bagi masyarakat India karena bertepatan dengan Super Blue Moon tahun ini.
Bulan purnama atau bulan purnama ketiga dalam suatu musim disebut bulan super biru ketika jaraknya 90 persen dari jarak terdekatnya ke Bumi, dan istilah ini diciptakan pada tahun 1979 oleh astrolog terkenal Richard Nolle.
Berbeda dengan namanya, bulan super biru tidak tampak berwarna biru. Namun, dalam beberapa kasus, bulan tampak biru karena banyaknya asap di langit.
Dibandingkan dengan bulan purnama biasa, supermoon 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar. Selama Super Blue Moon ini, 98 persen area di sekitar Bulan akan diterangi oleh Matahari pada hari Minggu, dan secara bertahap meningkat menjadi 99 dan 100 persen. Pada puncak supermoon, jaraknya akan 225.288 mil dari Bumi.
Tidak diperlukan peralatan khusus untuk mengamati bulan biru, dapat dilihat dengan mata telanjang dan ditangkap menggunakan kamera digital atau smartphone dengan mode bulan khusus.