Menjelang debat kedua antara Kamala Harris dan Donald Trump, para pemilih memperjelas satu hal: Mereka ingin mendengar lebih banyak tentang kebijakan dan lebih sedikit tentang politik. Saat perdebatan semakin dekat, masyarakat menyerukan dialog yang lebih substantif, dengan fokus pada isu-isu dibandingkan penghinaan.
Debat tersebut, yang dijadwalkan pada Selasa, 10 September pukul 21:00 waktu setempat (Rabu 01:00 GMT), dipandang sebagai peluang penting bagi kedua kandidat untuk mengatur ulang kampanye mereka setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan. Menurut laporan kinerja debat BBC.
Berbicara dengan BBCSeorang pemilih Partai Republik dari Utah yang mendukung Biden pada tahun 2020 tetapi sekarang berencana untuk memilih Trump mengatakan, “Kamala Harris telah dikritik karena berada di bawah tanah, namun Trump sering menendangnya karena gaya debatnya yang flamboyan. Saya ingin melihat bagaimana Harris menangani pertanyaan yang cepat dan tidak tertulis, namun saya berharap Trump dapat menghindari serangan pribadi dan fokus pada kebijakan.
Warga Colorado yang memilih Biden pada pemilu lalu itu menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan Harris setelah mencatat kinerja kuatnya dalam debat wakil presiden dengan Mike Pence.
“Saya senang melihatnya berhadapan langsung dengan Trump,” katanya BBC. “Trump melontarkan banyak pernyataan cepat, tapi saya berharap Harris dapat melanjutkan pesan optimisnya tanpa terseret ke dalam drama.”
Sementara itu, seorang pemilih independen dari Pennsylvania menyatakan kekecewaannya terhadap kedua kandidat tersebut, dengan mengatakan dia berencana untuk memilih pihak atau kandidat ketiga.
“Saya tidak senang dengan semua itu,” katanya. “Perdebatan akhir-akhir ini hanya soal siapa yang bisa berteriak paling keras. Saya ingin mendengar tujuan yang realistis dan dapat dicapai, tetapi saya ragu hal itu akan terjadi”, seperti diberitakan BBC.
Seorang pendukung Trump pada tahun 2020 juga memiliki sentimen serupa, mengatakan bahwa dia ingin debat tersebut lebih seperti “wawancara kerja” dan bukan sekedar tontonan.
“Saya pikir perekonomian lebih baik di bawah Trump, tapi saya ingin mendengar apa yang sebenarnya akan dilakukan Kamala Harris. Anda tidak bisa menjalankan Amerika Serikat hanya dengan mengandalkan kekuatan,” katanya.
Saat debat semakin dekat, para pemilih dari berbagai spektrum politik menyerukan adanya perdebatan yang signifikan mengenai isu-isu utama, dengan harapan adanya visi yang jelas untuk masa depan dari kedua kandidat.
(dengan masukan dari BBC)