Menteri Pekerjaan Umum Atishi pada hari Selasa memperingatkan para pejabat bahwa setiap aktivitas pembongkaran di kamp Madrasi dekat Jembatan Barapulla Lama adalah ilegal dan tindakan disipliner akan diambil.
Setelah Departemen Pekerjaan Umum menyampaikan pemberitahuan pembongkaran kepada penghuni kamp minggu lalu, mereka mengatakan bahwa lokasi tersebut milik kamar mayat dan telah dirambah.
Dalam catatannya kepada pejabat PWD pada hari Selasa, Atishi mengatakan pemberitahuan tersebut mengandung banyak kejanggalan dan PWD telah mengeluarkan perintah untuk tidak melakukan pembongkaran. “Itu adalah DUSIB (Delhi Urban Shelter Improvement Board) yang memberitahukan cluster JJ, jadi, warga punya hak untuk bermukim kembali sebelum ada pembongkaran. Seperti yang terlihat jelas dalam daftar klaster yang diberitahukan DUSIB, tanah di mana klaster JJ berada adalah milik Perkeretaapian, bukan milik PWD… Setiap pemindahan atau pembongkaran klaster JJ tersebut oleh PWD adalah ilegal,” bunyi catatan itu.
“Jika ada pihak PWD yang membongkar klaster JJ maka akan dikenakan tindakan indisipliner,” tulisnya.
Sementara itu, Pengadilan Tinggi Delhi pada hari Selasa meminta pihak berwenang untuk tidak mengambil tindakan apa pun terhadap warga untuk sementara waktu.
Sebelumnya pada hari itu, pemimpin senior Partai Aam Aadmi dan mantan Wakil Ketua Menteri Manish Sisodia bertemu dengan penduduk kamp Madrasi dan meyakinkan bahwa tidak ada seorang pun yang akan “menjadi tunawisma” selama AAP masih berkuasa.