Para dokter di Rumah Sakit Umum Sassoon, yang kini dipenjara karena mengubah sampel darah anak di bawah umur yang dituduh dalam kasus kecelakaan Porsche Pune, mengubah sampel darah dua temannya yang berada di dalam mobil pada saat kecelakaan di Pune. Demikian kata polisi dalam lembar dakwaan yang diajukan ke pengadilan terhadap ketujuh terdakwa.

Polisi mengatakan beberapa polisi juga hadir saat pertukaran sampel darah.

Pada tanggal 26 Juli, polisi kota Pune mengajukan tuntutan terhadap tujuh terdakwa, termasuk orang tua dari seorang anak laki-laki di bawah umur, dalam kasus kecelakaan mobil Porsche.

kasus

Pada tanggal 19 Mei 2024, sekitar pukul 02.30, Anish Awadhia dan Ashwini Koshta, insinyur IT berusia 24 tahun dari Madhya Pradesh, meninggal secara tragis ketika sepeda motor mereka ditabrak oleh Porsche yang melaju kencang yang dikendarai oleh seorang anak berusia 17 tahun. Memabukkan. Kecelakaan itu terjadi di persimpangan Kalyani Nagar di Pune. FIR telah diajukan terhadap pengemudi di bawah umur di kantor polisi Yerawada dengan mengutip beberapa dakwaan berdasarkan KUHP India dan Undang-Undang Kendaraan Bermotor.

Dokumen ditangkap

Investigasi tersebut menghasilkan penangkapan tujuh orang, termasuk orang tua anak di bawah umur tersebut—Dr. Ajay Thaware dan Dr. Srihari Harnol-Atul Ghatkamble serta Ashpak Makander dan Amar Gaikwad.

Penawaran meriah

Dalam lembar dakwaan setebal 900 halaman, tim penyelidik menuduh bahwa terdakwa Dr. Halnor mengganti sampel darah dua teman di bawah umur yang berada di dalam mobil pada saat kecelakaan dengan orang lain untuk menghindari deteksi alkohol dalam aliran darah mereka.

“Transplantasi dilakukan dengan bantuan seorang dokter junior perempuan atas perintah Dr Tawer. Saat itu, beberapa polisi juga hadir di kantor CMO,” kata surat dakwaan tersebut. Lembar dakwaan berisi keterangan sekitar 50 saksi, laporan FSL dan dokumen penyidikan lainnya.

Bukti

Polisi dapat mengkonfirmasi tuduhan ‘transfusi darah’ setelah sampel darah kedua diambil dari anak di bawah umur tersebut, yang kemudian dikirim ke rumah sakit pemerintah lain di Aundh untuk pengambilan sampel DNA. Meskipun sampel darah sebelumnya tidak cocok dengan anak di bawah umur, sampel kedua cocok. Analisis DNA selanjutnya mengungkapkan bahwa sampel asli adalah milik ibu anak di bawah umur tersebut. Sumber kepolisian mengatakan, bukti-bukti yang dikumpulkan polisi merupakan bagian dari surat dakwaan.


klik disini bergabung Saluran Whatsapp Pune Ekspres Dan dapatkan daftar artikel pilihan kami



Source link