Pemerintahan Bangladesh yang dipimpin Muhammad Yunus telah memerintahkan lima duta besar, termasuk duta besarnya untuk India, untuk melepaskan jabatan mereka dan segera kembali ke Dhaka, lapor harian Bangla. Halo Protham dilaporkan.
Pemerintah sementara menarik duta besarnya yang bertugas di misi permanen PBB di Brussels, Canberra, Lisbon, New Delhi dan New York.
Diantaranya adalah: Mustafizur Rahman, Komisaris Tinggi untuk India; Muhammad Abdul Muhit, Duta Besar dan Wakil Tetap PBB di New York; Mahbub Hasan Saleh, Duta Besar Belgia; M Allama Siddiqui, Komisaris Tinggi Australia; dan Regina Ahmed, Duta Besar Portugal.
Perombakan besar-besaran diplomatik terjadi setelah Komisaris Tinggi Inggris memanggil kembali Saida Muna Tasneem, meminta dia kembali dengan cara yang sama.
Hubungan Bangladesh dengan India telah tegang sejak tergulingnya mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, menyusul protes keras yang dipimpin mahasiswa. Hasina mengundurkan diri dari jabatannya pada 5 Agustus dan melarikan diri ke India. Yunus diangkat sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh pada 8 Agustus.
Sistem kuota pekerjaan yang kontroversial menimbulkan protes yang meluas. Awalnya dimotivasi oleh tuntutan akan kesempatan kerja yang adil, protes tersebut dengan cepat berkembang menjadi gerakan lintas batas melawan korupsi sistemik dan pemerintahan otoriter.