Aktris populer Farida Jalal, baru-baru ini muncul dalam sutradara Sanjay Leela Bhansali Heeramandi: Bazar BerlianSelama bertahun-tahun, layar kita telah dihiasi oleh “Ma”, “Ayah”, dan “Nani” tercinta. Dalam wawancara baru-baru ini dengan Bollywood Bubble, dia berbagi pengalamannya bekerja dengan bintang-bintang terbesar Bollywood – Shahrukh Khan, Salman Khan dan Aamir Khan.
Pernah bekerja dengan Shahrukh Khan dalam film seperti “Kuch Kuch Hota Hai” dan “Kabhi Khushi Kabhi Gham”, Farida menawarkan perspektif unik tentang sang superstar. ,Shah Rukh Khan adalah pria yang keras kepala. Kalau tidak, dia sangat penyayang dan perhatian. Menurutku dia bukan orang yang mudah kompromi, jika dia menginginkan sesuatu, dia akan berusaha selama dia memilikinya. Dia sangat ambisius. Saya tahu dia akan menjadi orang besar suatu hari nanti, dan hari ini dia sudah besar, saya sangat bangga padanya,” katanya.
Farida malah sebaliknya Kepribadian Shah Rukh Khan Bersama Salman Khan. “Salman Khan, sebaliknya, sangat santai,” jelasnya Binda. Dia tidak pernah mengatakan ‘Saya harus melakukan ini’, tetapi hal ini sangat terjadi pada Shah Rukh Khan. ‘Saya harus melakukan ini’.
Sifat santai ini sangat kontras dengan kepribadian Shahrukh Khan yang penuh semangat dan ambisius.
Psikiater dan salah satu pendiri Emmonides, Dr Gorav Gupta, menjelaskan bahwa ambisi didorong oleh kombinasi kecenderungan genetik, pengaruh lingkungan, dan faktor psikologis. Hal ini berasal dari keinginan untuk mencapai prestasi, pengakuan dan kepuasan pribadi.
“Pengalaman awal, dorongan orang tua, kesempatan pendidikan dan norma sosial membentuk ambisi seseorang. Bagi sebagian orang, ambisi merupakan respon terhadap tantangan atau kesulitan, bertindak sebagai mekanisme untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan,” jelasnya.
Menurut Dr. Gupta, variasi ambisi di antara individu dapat dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian yang berbeda seperti motivasi, ketahanan, dan kemanjuran diri. “Beberapa orang secara alami cenderung Menetapkan dan mengejar tujuan yang tinggi, Seringkali didorong oleh motivasi batin dan tujuan yang kuat. Yang lain menekankan kepuasan dan keseimbangan, menghargai pendekatan hidup yang lebih santai. Perbedaan tersebut juga disebabkan oleh perbedaan pengalaman hidup, latar belakang budaya, dan nilai-nilai pribadi,” ujarnya dalam sebuah interaksi.
Ambisi tidak selalu sama dengan kesuksesan, sikap santai juga tidak selalu berujung pada kegagalan. Kesuksesan bersifat subyektif dan memiliki banyak aspek, mencakup pencapaian karier, kebahagiaan pribadi, hubungan, dan kesejahteraan secara keseluruhan, katanya. Individu yang ambisius mungkin mencapai tanda-tanda kesuksesan tradisional, tetapi mungkin juga mengalami kelelahan dan ketidakpuasan. Sebaliknya, individu yang kurang beruntung mungkin menemukan kepuasan dan kesuksesan dengan cara yang tidak terlalu tradisional namun sama-sama memuaskan. Pada akhirnya, pendekatan yang seimbang, yang diimbangi oleh ambisi dan kepuasan pribadi, sering kali menghasilkan kesuksesan yang paling berkelanjutan dan bermakna.
📣 Untuk berita gaya hidup lainnya, Klik di sini untuk bergabung dengan saluran WhatsApp kami Dan ikuti kami Instagram