Saat hujan monsun membasahi Bangalore, kota ini menikmati kegembiraan lain—warna-warni sastra, seni, dan budaya yang semarak. Festival Sastra Buku Brahma, festival unggulan tahunan Buku Brahma, bertema ‘Jiwa Selatan’ dan akan dimulai mulai hari Jumat di Auditorium St. John, Bangalore.
Festival tiga hari ini menawarkan pengalaman yang kaya dan mendalam kepada pecinta buku, seniman, dan penggemar budaya, merayakan warisan sastra yang kaya dari bahasa-bahasa India Selatan. Festival ini akan memikat pecinta sastra dengan sejumlah acara termasuk konvensi sastra, konvensi penerbit, pameran, dan pameran seni. Penulis terkemuka seperti Abdul Rashid, Akkai Padmasali, B Jayamohan, B Suresh, Beluru Raghunandan, BK Shivaram, DV Guruprasad, Jayanath Kaikini dan Girish Kasaravalli akan berpartisipasi. Selain itu, festival ini juga akan menampilkan artis seperti Prakash Raj, Pandit Venkatesh Kumar dan Manasi Sudhir.
Pesta sastra bagi pecinta buku
Para kutu buku akan disuguhi dengan pameran buku yang luas di festival ini, dengan lebih dari 60 kios yang memamerkan beragam literatur. Dengan buku-buku dalam bahasa Kannada, Tamil, Telugu dan Malayalam, pameran ini merupakan harta karun bagi pecinta sastra India Selatan. Dari cerita klasik abadi hingga cerita modern, pameran ini melayani semua preferensi membaca.
“Ini bukan hanya tentang membeli buku; Ini tentang menemukan penulis baru, menemukan edisi langka, dan membenamkan diri dalam keindahan linguistik India Selatan. Seringkali, festival sastra berfokus pada beberapa bahasa, sehingga menyisakan sedikit ruang untuk bahasa-bahasa India Selatan. Oleh karena itu, apakah Anda seorang pembaca berpengalaman atau baru memulai perjalanan sastra Anda, ini adalah kesempatan unik untuk terlibat dengan budaya sastra Selatan, menawarkan sesuatu untuk semua orang,” kata Surabhi Shastri, direktur Psukta Brahma.
Diskusi panel cerdas
Salah satu hal yang menarik dari Festival Sastra Brahma Buku adalah serangkaian diskusi panel yang dirancang menarik dan menggugah pikiran. Dengan partisipasi 450 penulis dan 220 panelis, diskusi ini dijamin akan merangsang secara intelektual, mencakup berbagai topik. Para peserta akan berkesempatan untuk mendengarkan para penulis terkenal berbagi wawasan mereka, berpartisipasi dalam diskusi yang hidup, dan mendapatkan perspektif segar mengenai sastra dan budaya. Sesi-sesi ini dirancang untuk mendorong eksplorasi mendalam tentang tema-tema penting sastra India Selatan.
Sudut kreatif untuk seniman dan anak-anak
Seni dan sastra sering kali berjalan beriringan dan festival mengakui hal ini dengan mendedikasikan ruang untuk ekspresi artistik. Lebih dari 120 seniman dan perajin akan memamerkan karya mereka di sudut-sudut kreatif festival, mengubah area ini menjadi pusat aktivitas yang dinamis. Untuk anak-anak, ada aktivitas menyenangkan yang dirancang untuk memicu kreativitas dan menumbuhkan kecintaan membaca.
‘Gerakan untuk melestarikan dan mempromosikan bahasa-bahasa India Selatan’
Direktur Pelaksana Buku Brahma Satish Chapparike berkata, “Festival Sastra Buku Brahma lebih dari sekadar acara; Ini adalah gerakan untuk melestarikan dan mempromosikan tradisi linguistik dan sastra India Selatan. Di zaman ketika bahasa daerah terancam mengalami kemerosotan, festival ini menjadi mercusuar pelestarian budaya. Festival ini bertujuan untuk menumbuhkan apresiasi yang lebih besar terhadap bahasa-bahasa India Selatan dengan mempertemukan para penulis, cendekiawan, dan pembaca. Dia mengatakan festival ini akan mengingatkan keindahan abadi dan pentingnya bahasa-bahasa ini dalam lanskap sastra global dan memperkuat pentingnya bahasa-bahasa tersebut bagi generasi mendatang.
Selain buku dan diskusi, festival ini juga berfungsi sebagai lahan subur untuk berjejaring dan berkolaborasi, memberikan banyak peluang untuk terhubung dengan individu, penulis, penerbit, dan rekan pembaca yang berpikiran sama.