Perdana Menteri Narendra Modi dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan mengadakan pembicaraan bilateral pada hari Senin, sehari setelah tiba di India untuk kunjungan dua hari pada hari berikutnya.
Diskusi mengenai berbagai isu berfokus pada perluasan hubungan energi antara India dan Uni Emirat Arab (UEA), serta peningkatan hubungan strategis keduanya secara keseluruhan.
“Kedua pemimpin membahas hubungan multifaset 🇮🇩-Arab dan cara memperluas kemitraan strategis komprehensif ke wilayah-wilayah baru dan berkembang,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Randhir Jaiswal di X.
Kedua negara telah menandatangani perjanjian antara Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) dan Indian Oil Corporation Limited untuk menjamin pasokan LNG jangka panjang.
Dalam kunjungan tersebut, MoU/Perjanjian ⬇️ berikut telah ditandatangani pic.twitter.com/LbpTeLXsli
— Randhir Jaiswal (@MEAIndia) 9 September 2024
Selain itu, telah dilakukan penandatanganan MOU antara ADNOC dan India Strategic Petroleum Reserve Limited (ISPRL), serta Pemerintah Gujarat dan Abu Dhabi Developmental Holding Company (PJSC) mengenai pengembangan food park di India.
Setelah kedatangan Al Nahyan, juru bicara MEA Jaiswal pergi ke X untuk menyampaikan “sambutan hangat” kepada Putra Mahkota.
“Sambutan hangat untuk seorang teman dekat. Perdana Menteri Narendra Modi menerima HH Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi di Hyderabad House,” tulisnya.
“Diskusi akan berlanjut pada seluruh spektrum bidang hubungan dan kerja sama bilateral India-Uni Emirat Arab di masa depan,” tambah Jaiswal.
Setelah kunjungan penting Perdana Menteri Modi ke UEA pada masa jabatan pertamanya pada bulan Agustus 2015, hubungan bilateral antara kedua negara telah berkembang menjadi kemitraan strategis yang komprehensif.
India dan UEA menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada bulan Februari 2022 dan sistem Penyelesaian Mata Uang Lokal (LCS) pada bulan Juli 2023 yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan rupee India dan dirham UEA selama transaksi lintas batas.
-dengan masukan PTI