Beberapa hari setelah pelarangan, Progressive Students’ Forum (PSF), sebuah kelompok mahasiswa yang aktif di Tata Institute of Social Science (TISS), rektor lembaga tersebut Prof. DP Singh meminta untuk campur tangan. Menganggap pelarangan PSF sebagai tindakan “sewenang-wenang” dan “ilegal”, PSF mendesak rektor untuk mencabut larangan tersebut.
Menyebutnya sebagai tindakan “tidak demokratis” oleh pemerintahan TISS yang “mengancam budaya holistik institut”, kelompok mahasiswa dalam surat setebal sepuluh halaman menuduh penindasan strategis terhadap semua aktivitas yang dipimpin mahasiswa oleh administrasi institut saat ini. Lembaga ini akan diambil alih oleh pemerintah pusat,” katanya, yang menunjukkan beberapa poin perselisihan antara PSF dan pemerintahan TISS.
TISS pada hari Senin mengeluarkan “larangan segera” terhadap PSF, sebuah kelompok mahasiswa yang berafiliasi dengan Federasi Mahasiswa India (SFI) yang berhaluan kiri. Perintah tersebut, yang ditandatangani oleh panitera resmi Prof Anil Sutar, menyebut PSF sebagai “forum tidak resmi dan ilegal” di kampus dan melarangnya dengan tuduhan “menyesatkan mahasiswa” dan “mencemarkan nama baik lembaga” serta “menciptakan perpecahan antara mahasiswa dan fakultas”. ”.
PSF yang telah aktif di kampus tersebut sejak tahun 2012, dalam suratnya kepada rektor menyatakan keterkejutannya atas penyebutan informal tersebut. “PSF adalah sekelompok siswa TISS, yang diberi wewenang oleh keanggotaan siswanya, yang telah terlibat selama bertahun-tahun dalam kegiatan siswa yang sah, damai dan demokratis yang membantu siswa. Kapan pun kami menggunakan ruang kelas PSF, auditorium, atau sistem suara yang disediakan lembaga untuk acara dan program, kami selalu meminta izin dari pihak yang berwenang
Oleh karena itu, tindakan sepihak terhadap PSF semacam ini tidak masuk akal dan terkutuk dan harus segera ditarik,” kata surat itu, seraya menambahkan bahwa bahasa keras yang digunakan dalam perintah pelarangan tersebut adalah “upaya untuk memboikot dan menargetkan mahasiswa anggota PSF serta mencemarkan nama baik kelompok tersebut. ”.
Kelompok mahasiswa tersebut membuat daftar berbagai masalah terkini antara PSF dan pemerintahan TISS dan menambahkan bahwa pelarangan di lembaga-lembaga pemerintah adalah “langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengarah pada praktik berbahaya”. Surat tersebut menyoroti bahwa administrasi institut telah menghentikan semua kegiatan yang dipimpin mahasiswa sejak bulan Januari setelah membentuk sebuah komite untuk menyusun pedoman baru mengenai izin.
Rektor TISS Prof. DP Singh tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.